Salin Artikel

Dalam 5 Hari Terakhir Sudah 8 Jenazah Pasien Covid-19 Dimakamkan di TPU Pasir Putih Depok

DEPOK, KOMPAS.com - Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pasir Putih, Sawangan, Depok, beberapa hari lalu mulai kembali menerima jenazah Covid-19.

Koordinator TPU Pasir Putih Haji Nurmat mengatakan, sejak lima hari terakhir tercatat delapan jenazah telah dimakamkan.

"Kalau kemarin-kemarin kan enggak ada sama sekali. Baru-baru ini aja, lima hari terakhir masuk dua jenazah (Covid-19) per hari. Total hingga hari ini ada delapan. Jadi sehari dua," Nurmat saat ditemui di TPU, Kamis (10/2/2022).

Khawatir terjadi lonjakan pemulasaraan dan pemakaman jenazah pasien Covid-19, pengurus TPU Pasir Putih berinisiatif menyiapkan dua lubang kuburan dalam sehari.

"Hari ini dua (jenazah), kemarin dua. Lubang setiap harinya (disiapkan) dua. Takutnya ada lonjakan, kami sudah siapin lubang sebelum jenazah masuk," ujarnya.

Nurmat menyebut jenazah yang dimakamkan di TPU Pasir Putih sesuai dengan standar operasional prosedur pemulasaraan dan pemakaman Covid-19. Tak hanya itu, Nurmat beserta relawan lain mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap.

"Jenazah dimakamkan benar-benar menggunakan protokol kesehatan. Pakai tali, dibungkus plastik," tutur Nurmat.

"Kita sudah siapkan APD teman-teman penggali, masker, lengkap semua. Itu sudah disiapkan sebelum ada jenazah," lanjutnya.

Sementara itu, lokasi pemakaman jenazah Covid-19 dipisahkan dengan jenazah umum.

Dikatakan Nurmat pemakaman jenazah Covid-19 berada di Blok B tepat sisi dibelakang tempat pemakaman umum.

Namun, jika terjadi lonjakan TPU Pasir Putih akan melimpahkan jenazah kebagian blok pemakaman lain.

"Pemakaman umum di depan. Kalau pemakaman Covid-19 di belakang, tempat di blok B dekat musholla kita isiin di situ dulu. Nanti setelah itu penuh kita larikan ke depan sini. Sampai melonjak kita arahkan ke blok D," pungkas Nurmat.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/02/10/21451361/dalam-5-hari-terakhir-sudah-8-jenazah-pasien-covid-19-dimakamkan-di-tpu

Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke