Kegiatan ini dilakukan guna mencegah penyebaran kasus Covid-19 akibat varian Omicron di Tangsel.
"Kita patroli dari pagi sampai malam serentak di seluruh wilayah Tangsel guna menekan peredaran Omicron," ujar Kepala Seksi Penyidikan dan Penindakan Satpol PP Tangsel Muksin Alfachri saat dihubungi, Jumat (11/2/2022).
Razia diawali dengan melakukan penyisiran di kawasan Ciputat Timur pada Kamis (10/2/2022).
Pihaknya mendatangi pusat perbelanjaan yang disinyalir menjadi pusat kerumunan.
Dalam razia tersebut, Satpol PP mendapati dua pasar swalayan yang tidak maksimal menerapkan aturan penggunaan aplikasi PeduliLindungi.
Kemudian, Satpol PP menegur pengelola lantaran penerapan aplikasi PeduliLindungi tidak dibarengi pengecekan oleh petugas.
“Ada dua pusat perbelanjaan (pasar swalayan) yang ditegur pengelolanya agar PeduliLindungi itu dijaga, bukan ditinggal begitu saja. Begitu ada barcode PeduliLindungi tidak ada kontrol di situ, orang masuk-masuk saja, buat apa juga kan?” jelas Muksin.
“Jadi itu harus dijaga, harus ada petugasnya agar dilakukan pengecekan. Kami tegur agar mereka lebih perhatian terhadap protokol kesehatan yang dijalankan untuk memasuki pasar swalayan,” lanjutnya.
Selain itu, Satpol PP juga melakukan razia terhadap masyarakat yang tidak menggunakan masker.
Kegiatan razia itu dilakukan di sekitar Kompleks Pertamina di Jalan Pertamina Raya, Ciputat Timur.
"Tidak menggunakan masker ada 130 (orang). Tindakan yang diambil, memberikan masker kepada pengguna jalan dan pengendara motor yang tidak menggunakan masker," pungkasnya.
Kegiatan razia ini, kata dia, akan diselenggarakan Satpol PP Tangsel secara rutin guna menekan penyebaran kasus Covid-19 akibat varian omicron yang tengah melonjak.
Diketahui, kasus Covid-19 melonjak di Tangsel belakangan ini. Pada awal Februari, kasus Covid-19 bertambah hingga 1.000 kasus dalam sehari.
Angka kasus harian Covid-19 di Tangsel pada 3 dan 5 Februari bahkan melampaui 1.600 kasus.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/02/11/09082971/tak-awasi-penggunaan-pedulilindungi-pengelola-2-pasar-swalayan-di-tangsel