Salin Artikel

6 Museum di Jakarta Pusat

KOMPAS.com - Mengunjungi museum kini menjadi alternatif bagi yang bosan dengan pusat perbelanjaan. Selain itu, museum cocok bagi wisatawan yang ingin berpergian namun ingin menghindari keramaian.

Di Jakarta Pusat sendiri misalnya, banyak beberapa museum yang bisa dikunjungi seperti dirangkum di bawah ini.

Museum Nasional

Museum Nasional biasanya kerap disebut sebagai Museum Gajah. Hal tersebut dikarenakan terdapat patung gajah di halaman depan museum.

Museum ini terletak di Jalan Merdeka Barat Nomor 12. Persis berdekatan dengan Kompleks Istana Negara. Cek di sini untuk detil lokasinya.

Di museum ini memamerkan berbagai macam karya seni khususnya arca. Seperti patung gajah sendiri merupakan salah satu koleksi museum yang merupakan hadiah dari Raja Thailand, Chulalongkorn (Rama V) yang pernah berkunjung ke museum pada tahun 1871.

Dulunya, gedung ini dipakai oleh pemerintahan Belanda untuk menyimpan koleksi dari hasil penetitian dalam bidang seni dan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang-bidang ilmu biologi, fisika, arkeologi, kesusastraan, etnologi dan sejarah.

Museum ini buka dari hari Selasa sampai Minggu. Pukul 09.00 - 15.00 WIB. Untuk masuk ke sini dikenai biaya bagi orang dewasa Rp 10.000 per orang, anak-anak Rp 5.000 per orang sedangkan turis asing dikenakan Rp 100.000 per orang.

Museum satu ini lokasinya masih terletak di Jakarta Pusat. Tepatnya di Jalan Tanah Abang I No. 1. Cek di sini untuk detail lokasinya.

Dulunya, museum ini dibangun untuk area pemakaman orang Eropa. Namun di tahun 1975 direvitalisasi sebagai taman prasasti yang kemudian kini menjadi museum.

Tidak heran bila di sini pengunjung akan menemukan banyak prasasti kuno dan beberapa makam yang masih ada seperti salah satunya makam aktivis Soe Hok Gie.

Untuk masuk ke sini dikenakan biaya Rp 5.000 per orangnya.

Bagi Anda yang ingin melihat proses munculnya Sumpah Pemuda pada tahun 1928, tempat ini merupakan saksi bisunya.

Di museum ini terdapat diorama dan segala sesuatu mengenai proses terbentuknya sumpah pemuda hingga kemerdekaan bangsa Indonesia.

Gedung ini terletak di Jalan Kramat Raya Nomor 106. Cek di sini untuk info detailnya.

Museum ini buka di hari Selasa hingga Minggu, dari pukul 08.00 - 16.00 WIB. Untuk masuk ke sini, orang dewasa dikenakan biaya Rp 2.000. Sedangkan untuk anak-anak hanya dikenakan Rp 1.000 per anak.

Museum ini dulunya merupakan gedung sekolah dan asrama School tot Opleiding van Inlandsche Artsen (STOVIA), atau Sekolah Dokter Bumiputra.

Sekolah ini merupakan sekolah kedokteran yang diadakan oleh pemerintahan Belanda kala itu untuk menambah tenaga kesehatan guna menanggulangi wabah penyakit yang sedang merebak.

Gedung STOVIA kini menjadi gedung bersejarah yang menyimpan berbagai bentuk foto, replika, lukisan, patung, diorama, maket, dan peralatan perang yang berkaitan dengan sejarah perjuangan bangsa.

Museum ini berada di Jalan Dr. Abdurrahman Saleh No. 26 Jakarta Pusat. Cek di sini untuk detail lokasinya.

Jika ingin ke sini, Pengunjung bisa datang hari Selasa sampai Minggu. Buka dari pukul 08.00 - 16.00 WIB. Tiket masuk bagi orang dewasa dikenakan Rp 2.000 per orang sedangkan anak-anak dikenakan Rp 1.000 per orang.

Jika ingin mengetahui bagaimana perjuangan rakyat Indonesia dalam merebut kemerdekaan bangsa, gedung ini menjadi saksi bisunya. Kini gedung ini kemudian ditetapkan sebagai salah satu museum nasional.

Museum ini terletak di Jalan Raya Menteng Nomor 31. Cek di sini untuk informasi detail petanya.

Gedung ini mulanya merupakan markas para pemuda untuk menentukan strategi dalam merebut kembali kekuasaan dari jajahan kolonial Belanda.

Di museum ini terdapat berbagai macam koleksi dan diorama peristiwa penting jelang kemerdekaan. Selain itu di sini juga terdapat mobil kepresidenan pertama yang digunakan oleh Soekarno saat itu.

Museum Joang '45 buka mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB. Harga tiket masuknya sekitar Rp 2.000 anak-anak, Rp 3.000 untuk mahasiswa, dan Rp 5.000 untuk orang dewasa.

Jika suka dengan astronomi, kamu bisa datangi Planetarium Jakarta. Di sini terdapat berbagai macam koleksi dan penjelasan mengenai tata surya. Bisa dipastikan anak-anak akan menyukainya.

Selain itu di Planetarium Jakarta, pengunjung juga bisa menyaksikan fenomena alam dengan menggunakan teleskop.

Lokasinya terletak di dalam Taman Ismail Marzuki. Cek di sini untuk info detil petanya.

Untuk masuk ke sini pengunjung dewasa dikenakan Rp 12.000 per orang dan anak-anak dikenakan Rp 7.000 per orang.

Meski begitu kini Planetarium Jakarta masih ditutup untuk umum sebab masih dalam tahap revitalisasi. Untuk mengetahui progresnya Anda bisa melihatnya melalui instagram @wajahbaru_tim.

 

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/02/18/01450031/6-museum-di-jakarta-pusat

Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke