Salin Artikel

Pada Januari 2022, Ada 198 Kasus DBD di Jakarta Barat

JAKARTA, KOMPAS.com - Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat mencatat ada 198 kasus demam berdarah dengue atau DBD pada Januari 2022.

Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat Arum Ambarsari mengatakan, jumlah kasus tersebut tertinggi dibandingkan data pada Januari 2020 dan 2021.

"Capaian kasus di Januari 2022 itu menjadi yang tertinggi jika dibandingkan dengan dua tahun sebelumnya di bulan yang sama," kata Arum, saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (24/2/2022).

Arum menuturkan, kasus demam berdarah di Jakarta Barat pada Desember 2021 tercatat ada 122 kasus.

Saat pandemi Covid-19 pertama melanda, kasus demam berdarah juga tercatat cukup tinggi.

Pada Maret 2020, jumlah kasus demam berdarah mencapai 354 kasus, disusul bulan berikutnya dengan 281 kasus.

Setelahnya, jumlah kasus terus naik dan turun secara melandai hingga akhir tahun kemarin.

Berdasarkan data lima tahun ke belakang, Arum mengatakan, muncul tren peningkatan kasus demam berdarah, terutama saat musim penghujan.

"Memang harus diakui ada peningkatan kasus selama musim hujan ini," kata Arum.

Oleh karena itu, pihaknya meningkatkan kinerja anggota juru pemantau jentik atau jumantik di setiap kelurahan, untuk mencegah penyebaran penyakit yang ditularkan melalui nyamuk aedes aegypti.

Selain itu, Arum memprediksi jumlah kasus demam berdarah pada bulan ini akan menurun signifikan dibandingkan bulan lalu.

Sebab, hingga hingga 23 Februari 2022, jumlah kasus demam berdarah bulan ini baru mencapai 46 kasus.

Ia pun berharap tidak ada lagi penambahan kasus demam berdarah di Jakarta Barat.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/02/24/21074921/pada-januari-2022-ada-198-kasus-dbd-di-jakarta-barat

Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke