JAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang daging sapi di Pasar Slipi, Jakarta Barat, berencana menggelar aksi mogok berjualan. Saat ini, di sana terdapat lima pedagang daging.
Kepala Pasar Slipi Hendra Silalahi mengatakan, aksi itu dimulai Senin (28/2/2022) mendatang. Namun, durasi mogoknya berbeda-beda.
"Seluruh pedagang daging akan mogok ya, bukan kami saja. Namun durasinya berbeda-beda, ada yang lima hari, ada yang tiga hari. Beda-beda karena antar pedagang komunikasinya kurang," kata Hendra saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (24/2/2022).
Hendra mengatakan, aksi mogok berjualan ini disebabkan kekecewaan pedagang atas harga daging yang semakin tinggi, seperti harga kedelai.
"Mogok karena harga juga, sama kayak harga kedelai dan tempe," kata dia.
Ia menambahkan,.saat ini harga daging sapi berkisar antara Rp 130.000 hingga Rp 140.000 per kilogram.
"Harga per kilogram ada yang Rp 130.000 hingga Rp 140.000, tergantung supplier dagingnya," kata Hendra.
Hendra menilai, harga tersebut terlalu tinggi untuk momen saat ini. Harga setinggi itu, lanjut dia, baru dibilang wajar jika menjelang lebaran.
"Harga itu terlalu tinggi untuk harga pasaran. Kecuali menjelang lebaran kan hal wajar," kata dia.
Biasanya, harga normal di pasaran yaitu Rp 110.000 per kilogram.
Hendra menyatakan, kenaikan ini sudah terjadi sejak awal Februari 2022. Hal ini.yang menyebabkan pedagang daging ingin berdemo.
Sementara itu, Ketua Jaringan Pemotongan dan Pedagang Daging Indonesia (JAPPDI) Asnawi mengatakan, aksi tersebut dilakukan pedagang karena tingginya harga daging sapi. Tingginya harga daging sapo ini membuat para pedagang merugi.
"Pedagang ngeluh harga daging sapinya mahal. Jadinya kami sepakat untuk melakukan aksi libur dulu dari pada tiap hari nombok terus. Bukannya untung malah rugi," ujar Asnawi saat dihubungi Kompas.com, Kamis.
Asnawi menuturkan, aksi mogok ini akan dilakukan serentak oleh para pedagang di wilayah Jabodetabek.
Menurut dia, pihaknya sudah mengirimkan surat kepada pemerintah terkait tingginya harga daging sapi tersebut.
"Proses sebelumnya secara elegan sudah kami sampaikan ke hadapan pemerintah bahwa kondisi seperti ini. Respons pemerintah positif cuma belum ada titik temu dari melonjaknya harga daging sapi impor ini," kata Asnawi.
"Naik bolehlah, tapi jangan kebablasan. Disesuaikan keadaan dan kemampuan pasar," sambung dia.
Sementara itu Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri membenarkan rencana mogok jualan para pedagang sapi.
Mogok ini, kata dia, dilakukan lantaran pedagang sapi tidak kuat berjualan karena harga daging yang terus meningkat.
"Harga normalnya untuk daging sapi murni itu Rp 115.000-Rp 125.000 sekarang Rp 132.000 per kilogram terus daging sapi paha belakang yang paling banyak diminati itu sekarang naik jadi Rp 140.000-an," bebernya.
"Jadi mereka memang merasa tidak sanggup lagi jualan," kata Abdullah.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/02/24/21494811/harga-daging-sapi-naik-pedagang-pasar-slipi-akan-mogok-mulai-senin-depan