Salin Artikel

Cuaca Ekstrem, BPBD DKI Jakarta Minta Masyarakat Bantu Pantau Pepohonan Rawan Tumbang

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Pelaksanan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Isnawa Adji meminta masyarakat berperan aktif memantau pepohonan yang rawan tumbang.

Pasalnya, kata dia, banyak pohon yang sudah tidak sehat sehingga akan sangat rawan tumbang apabila cuaca ekstrem seperti hujan lebat dan angin kencang terjadi.

Sebagai informasi, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca ekstrem bakal terjadi hingga April 2022.

Menurut Isnawa, pohon rawan tumbang memiliki ciri-ciri batang yang keropos, tajuk tidak seimbang, kerusakan akar dan keterbatasan zona akar atau kemiringan batang pohon lebih dari 30 derajat.

"Apabila menemukan pohon seperti ciri-ciri dimaksud, masyarakat dapat segera melapor pada aplikasi JAKI," kata Isnawa, Senin (7/3/2022).

Selain melibatkan masyarakat dalam memantau pepohonan rawan tumbang, Isnawa mengatakan, pihaknya juga terus memonitor pepohonan tersebut di Ibu Kota

Dia mengatakan, pihaknya terus berkoodinasi dengan perangkat terkait secara intensif.

Mulai dari Dinas Pertamanan dan Hutan Kota, Dinas Gulkarmat, hingga aparat kelurahan.

"Kami berkoordinasi secara intensif supaya memonitor pohon-pohon yang rawan tumbang di wilayahnya," ujar dia.

Lebih lanjut Isnawa juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap terjadinya cuaca ekstrem.

Oleh karena itu, masyarakat diharapkan dapat mengakses informasi dari berbagai kanal resmi BPBD DKI Jakarta di media sosial Instagram, Twitter, dan Facebook hingga situs bpbd.jakarta.go.id/peringatandini.

"BPBD DKI juga mengimbau kepada masyarakat apabila mengalami atau menemukan keadaan darurat, seperti pohon tumbang, papan reklame atau tiang listrik roboh dapat segera melapor melalui fitur JakLapor pada aplikasi JAKI atau menghubungi call center Jakarta Siaga 112," ucap dia.

Diketahui, pada akhir pekan kemarin, yakni 5-6 Maret 2022, banyak pohon yang tumbang di beberapa wilayah Jakarta akibat hujan dan angin kencang.

Salah satunya di Jakarta Utara yang setidaknya terdapat 16 pohon yang tumbang dan sempal.

“Rinciannya ada 8 pohon tumbang dan 8 pohon sempal akibat hujan disertai angin kencang pada akhir pekan kemarin,” kata Kepala Seksi Jalur Hijau dan Pemakaman, Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Utara Prihanto Budi, dikutip dari siaran pers, Senin (7/3/2022).

Budi mengatakan, pada Sabtu (5/3/2022), terdapat 12 pohon yang tumbang dan sempal, sedangkan pada Minggu (6/3/2022) terdapat 4 pohon.

Pohon-pohon tumbang tersebut terjadi di beberapa lokasi seperti di Jalan Perintis Kemerdekaan, Jalan Accordion, Jalan Tabah 1, dan Jalan Gading Kirana, Kelapa Gading, Jalan Alamanda dan Jalan Agung Tengah 14, Tanjung Priok, serta Jalan Cacing Raya, Cilincing.

Kemudian pohon yang sempal terjadi di Jalan Perintis Kemerdekaan, Jalan Pelepah Raya, Jalan BGR, Kelapa Gading, Jalan Lagoa, Jalan Waru, dan Jalan Yos Sudarso (pintu keluar tol Plumpang), Jalan Danau Permai Timur, Jalan Yos Sudarso (Toyota), Koja, serta Tanjung Priok.

Beberapa pohon yang tumbang dan sempal tersebut berjenis angsana, trembesi, mahoni, cerry, akasia, jabon, randu, dan beringin.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/03/07/11594041/cuaca-ekstrem-bpbd-dki-jakarta-minta-masyarakat-bantu-pantau-pepohonan

Terkini Lainnya

2 Preman Peras Penjaga Warkop di Mampang, Paksa Tukar Uang Receh Jadi Rp 1 Juta

2 Preman Peras Penjaga Warkop di Mampang, Paksa Tukar Uang Receh Jadi Rp 1 Juta

Megapolitan
Polisi Gelar Audiensi Terkait Penjarahan Rusunawa Marunda, Libatkan Pengelola Lama dan Baru

Polisi Gelar Audiensi Terkait Penjarahan Rusunawa Marunda, Libatkan Pengelola Lama dan Baru

Megapolitan
Keroyok Pemuda di Tangsel Akibat Buang Air Kecil Sembarangan, Dua Pelaku Ditangkap Polisi

Keroyok Pemuda di Tangsel Akibat Buang Air Kecil Sembarangan, Dua Pelaku Ditangkap Polisi

Megapolitan
Polisi Buru Pemasok Sabu untuk Virgoun

Polisi Buru Pemasok Sabu untuk Virgoun

Megapolitan
Tak Mau Vandalisme, Fermul Kini Minta Izin Dulu Sebelum Bikin Grafiti di Fasilitas Publik

Tak Mau Vandalisme, Fermul Kini Minta Izin Dulu Sebelum Bikin Grafiti di Fasilitas Publik

Megapolitan
Pengelola Diminta Kembali Laporkan 7 Eks Pekerja yang Jarah Aset Rusunawa Marunda

Pengelola Diminta Kembali Laporkan 7 Eks Pekerja yang Jarah Aset Rusunawa Marunda

Megapolitan
Polisi Belum Tetapkan Virgoun Jadi Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Belum Tetapkan Virgoun Jadi Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Sederet Masalah Rumah Subsidi Jokowi di Cikarang: Bangunan Tak Kokoh, Keramik Terangkat, hingga Air Kotor dan Berbau

Sederet Masalah Rumah Subsidi Jokowi di Cikarang: Bangunan Tak Kokoh, Keramik Terangkat, hingga Air Kotor dan Berbau

Megapolitan
Polisi Tangkap Virgoun Usai Konsumsi Sabu dengan Seorang Perempuan

Polisi Tangkap Virgoun Usai Konsumsi Sabu dengan Seorang Perempuan

Megapolitan
Pemprov DKI Segel Bangunan di Menteng yang Diduga Langgar Aturan Perubahan Tata Ruang

Pemprov DKI Segel Bangunan di Menteng yang Diduga Langgar Aturan Perubahan Tata Ruang

Megapolitan
Hasil Tes Urine Virgoun Positif Metamfetamina

Hasil Tes Urine Virgoun Positif Metamfetamina

Megapolitan
Polisi Sita Sabu dan Alat Isap Saat Tangkap Virgoun

Polisi Sita Sabu dan Alat Isap Saat Tangkap Virgoun

Megapolitan
Pemkot Bakal Normalisasi Sungai Cidepit di Gang Makam Bogor

Pemkot Bakal Normalisasi Sungai Cidepit di Gang Makam Bogor

Megapolitan
Minta Inspektorat Periksa 7 Pekerja yang Jarah Rusunawa Marunda, Heru Budi: Harus Ditindak!

Minta Inspektorat Periksa 7 Pekerja yang Jarah Rusunawa Marunda, Heru Budi: Harus Ditindak!

Megapolitan
Pendukung Tak Ingin Anies Duet dengan Kaesang, Pengamat: Bentuk Penegasan Mereka Anti Jokowi

Pendukung Tak Ingin Anies Duet dengan Kaesang, Pengamat: Bentuk Penegasan Mereka Anti Jokowi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke