JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, animo masyarakat untuk mengikuti program vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau booster masih terbilang rendah.
Menurut dia, animo masyarakat untuk mendapatkan vaksinasi dosis ketiga tidak sebesar saat pelaksanaan penyuntikan dosis pertama dan kedua.
"Booster kita ini animonya belum setinggi seperti vaksin primer ya, dosis pertama dan kedua," kata Widya, di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (8/3/2022).
Widya mengatakan, rendahnya animo disebabkan banyaknya masyarakat yang sengaja memilih vaksin Covid-19 yang digunakan sebagai booster.
Padahal, lanjut dia, setiap vaksin yang digunakan untuk vaksinasi booster sudah direkomendasikan dan dinyatakan aman oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Oleh karena itu, Widya mengimbau masyarakat untuk segera melakukan vaksinasi booster di fasilitas pelayanan kesehatan.
"Jadi kita jangan membeda-bedakan jenis vaksin. Apapun jenis vaksin selama tidak ada kontraindikasi tentunya aman untuk diberikan," ujar dia.
Berdasarkan data Dinkes DKI Jakarta hingga Selasa lalu tercatat sebanyak 1.508.032 orang sudah divaksinasi Covid-19 dosis ketiga di Jakarta.
"Total dosis tiga sampai saat ini sebanyak 1.508.032 orang," kata Dwi dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (9/3/2022).
Sementara itu, jumlah warga yang sudah divaksinasi dosis pertama yakni ada sebanyak 12.416.768 orang atau sekitar 123,1 persen.
Proporsinya, 70 persen merupakan warga ber-KTP DKI dan 30 persen warga KTP non DKI Jakarta.
Sedangkan, warga yang sudah divaksinasi dosis kedua yakni mencapai 10.443.986 orang atau sekitar 103,6 persen.
Proporsinya, 72,8 persen merupakan warga ber-KTP DKI dan 27,2 persen warga KTP non DKI Jakarta.
Jangan pilih-pilih vaksin
Kepala Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Ngabila Salama menegaskan bahwa semua jenis vaksin Covid-19 yang ada di Indonesia aman.
Oleh karena itu, ia meminta masyarakat, khususnya warga Jakarta untuk tidak memilih-milih jenis vaksin Covid-19 dosis ketiga atau booster yang akan mereka pakai.
"Intinya enggak boleh pilih-pilih vaksin. Semua merek vaksin aman, sehat, halal, bermanfaat, berkualitas, dan itu pasti sudah yang terbaik untuk masyarakat," kata Ngabila dalam diskusi daring, Rabu (9/3/2022).
Lebih lanjut ia mengatakan, sejumlah daerah lain di Indonesia masih kesulitan mendapatkan akses terhadap vaksin Covid-19.
Maka dari itu, ia meminta warga Jakarta yang memiliki akses terhadap vaksin Covid-19 untuk segera mengikuti program vaksinasi hingga dosis ketiga.
"Di Jakarta setiap satu kilometer pasti ketemu layanan kesehatan yang menyediakan vaksin Covid-19. Sebisa mungkin lakukan vaksinasi, sayang sekali vaksin yang sudah ada sampai harus terbuang atau expired karena warganya tidak mau divaksin," ujarnya.
Bisa lakukan perjalanan tanpa tes PCR
Warga yang sudah mendapatkan vaksin booster juga memiliki kemudahan untuk melakukan perjalanan dalam negeri.
Pemerintah menyatakan pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN) melalui moda transportasi darat, laut, dan udara yang sudah divaksinasi dosis kedua dan booster tidak wajib memperlihatkan hasil tes antigen dan PCR yang menyatakan negatif Covid-19.
Keputusan itu mulai berlaku pada 8 Maret 2022, dan tercantum dalam Surat Edaran (SE) Satgas Penanganan Covid-19 Nomor 11 Tahun 2022 tentang Ketentuan Perjalanan Orang Dalam Negeri pada Masa Pandemi Covid-19.
"Pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN) yang telah mendapatkan vaksinasi dosis kedua atau vaksinasi dosis ketiga (booster) tidak diwajibkan menunjukan hasil negatif tes RT-PCR atau rapid test antigen," demikian bunyi SE Satgas Penanganan Covid-19 11/2022 yang diterima Kompas.com, Selasa (8/3/2022).
Sasaran vaksinasi program dosis lanjutan (booster) adalah masyarakat usia 18 tahun ke atas dengan prioritas, yaitu kelompok lanjut usia dan penderita imunokompromais.
Menurut Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi, pemberian vaksin Covid-19 dosis ketiga atau vaksin booster tidak wajib bagi kelompok non-lansia.
"Tentunya vaksin booster pilihan bagi non-lansia," kata Nadia saat dihubungi pada 6 Januari 2022 lalu.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/03/10/07590401/rendahnya-animo-warga-jakarta-ikuti-program-vaksinasi-covid-19-dosis