Salin Artikel

Remaja Tewas Usai Hilang 15 Jam di Kali Semanan, Nekat Terjun meski Tak Bisa Berenang

JAKARTA, KOMPAS.com - Selasa (15/3/2022) sore, sekitar pukul 16.00 WIB , saat itu segerombol remaja tengah bermain di pinggir Kali Semanan, Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat.

Meski hujan sedang turun, remaja-remaja itu masih bernyali untuk berenang di sungai yang alirannya deras.

Hingga akhirnya, seorang remaja berinisial NF (16) ikut turun ke sungai. NF ikut turun ke sungai meski tidak bisa berenang.

Diejek teman

Diberitakan Tribun Jakarta, NF yang masih berstatus pelajar itu awalnya tidak mau menceburkan diri ke kali karena tidak bisa berenang dan takut tenggelam.

Namun karena ejekan teman-temannya, NF kemudian nekat melompat ke kali.

Kapolsek Cengkareng Kompol Ardhie Demastyo mengatakan, saat itu seharusnya NF ikut berenang dengan bantuan sebatang kedebong pisang.

Namun, saat hendak memegang kedebong pisang, ia terseret arus sungai yang deras. NF pun tenggelam.

Menurut Ardhie, teman-teman korban di lokasi telah berusaha menolong korban dengan melemparkan kedebong pisang.

"Jadi temannya sudah melempar kedebong pisang, tapi enggak sampai ke korban. Korban tenggelam tapi sempat timbul ke permukaan, setelah itu tenggelam enggak muncul lagi," ungkap Ardhie kepada wartawan, Rabu (16/3/2022).

Atas kejadian itu, para saksi pun memberitahu keluarga dan warga sekitar untuk meminta bantuan. Laporan warga tenggelam pun sampai ke telinga petugas penyelamat.

Tim penyelamat langsung melakukan pencarian terhadap korban.

Namun, hingga pukul 20.25 WIB, NF tidak juga ditemukan. Pencarian pun dilanjutkan keesokan hari.

Jasad NF ditemukan

Hingga pada Rabu sekitar pukul 07.30 WIB, atau 15 jam setelah NF menghilang, warga menemukan jasadnya yang muncul ke permukaan.

"Sudah ditemukan pertama kali oleh warga sekitar jam 07.30 WIB. Keadaannya sudah meninggal," ungkap Kasie Operasional Sudin Gulkarmat Jakarta Barat Sjukri Bahanan saat dikonfirmasi Rabu.

NF ditemukan warga dalam kondisi meninggal dunia dengan posisi telungkup dan tubuhnya sudah membengkak. Jasadnya, ditemukan tak jauh dari lokasi tempat dia tenggelam.

Setelahnya, jasad NF pun dibawa ke RS Cipto Mangunkusumo untuk dilakukan otopsi.

"Pihak keluarga sudah mengetahui perihal penemuan dan keadaan ini. Korban lagi diotopsi di RSCM," imbuh Sjukri.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/03/17/11172761/remaja-tewas-usai-hilang-15-jam-di-kali-semanan-nekat-terjun-meski-tak

Terkini Lainnya

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke