Salin Artikel

Menunggak Uang Sekolah, Siswa SMK Nusantara Tangsel Ikuti UTS Susulan

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Nusantara yang belum melunasi pembayaran uang sekolah, akhirnya harus mengikuti ujian tengah semester (UTS) susulan.

Hal itu diungkapkan salah satu orangtua siswa inisial PA. Ia menduga anaknya mendapatkan perlakuan diskriminasi karena dibedakan jadwal UTS-nya dengan yang sudah melunasi.

Siswa yang sudah melunasi biaya sekolah diperbolehkan mengikuti UTS sejak pekan lalu pada 7 Maret 2022.

Sedangkan, anak PA dan siswa lainnya yang menunggak biaya sekolah akhirnya diperbolehkan mengikuti UTS sepekan kemudian, yaitu Senin, 14 Maret 2022.

"Kasihan kan namanya anak-anak. Mau ujian kepikiran, harusnya kan itu biar orangtua yang mikir," ujarnya saat dihubungi, Jumat (18/3/2022).

Menurut AP, siswa lainnya yang bernasib sama dengan anaknya juga dibedakan jadwalnya alias diundur seminggu.

"Anak saya malu sendiri, kasihan ke teman-temannya rada minder. Bukan anak saya doang, banyak yang belum bayar juga sampai ujian dimundurin khusus yang nunggak jadi Senin kemarin, kenapa dibikin rumit," ungkapnya.

Ia menuturkan, pihak sekolah yang beralamat di Ciputat, Tangerang Selatan itu telah mengeluarkan surat yang mengharuskan adanya pembayaran uang tunggakan.

Sekolah, kata dia, memberikan toleransi besaran tunggakan kepada para siswa yang berkisar Rp 500.000 hingga Rp 1 juta.

"Kita sebagai orang tua merasa anak kita didiskriminasi saja. Harusnya kan biarin ikut ujian semester dulu, nanti soal tunggakan kita komunikasikan seperti apa kemampuan orang tua. Apalagi pandemi gini, kondisi ekonomi tiap orang kan beda-beda," pungkasnya.

Karena itu, PA berharap agar pihak sekolah bisa memberikan toleransi kepada para siswanya. Apalagi ditambah kondisi pandemi yang membuat perekonomian semakin lesu.

"Harapan saya diperbaiki lagi dari sekolahnya, sisi sosialnya. Mudah-mudahan sisi sosialnya bisa berubah lebih tolerir, tolong diperhatiin lah siswa dari Dinas terkait," kata PA.

Di satu sisi, berkait dengan pernyataan PA soal anaknya yang mengikuti ujian susulan lantaran menunggak uang sekolah, Kompas.com berupaya menghubungi Kepala Sekolah SMK Nusantara Rasudin untuk konfirmasi.

Namun, hingga kini Rasudin urung memberikan respons.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/03/18/19195481/menunggak-uang-sekolah-siswa-smk-nusantara-tangsel-ikuti-uts-susulan

Terkini Lainnya

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Megapolitan
Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin 'Nganggur'

Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin "Nganggur"

Megapolitan
Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Megapolitan
Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke