JAKARTA, KOMPAS.com - Kriminolog Universitas Indonesia Muhammad Mustofa mengatakan sulit mengungkap kasus pembunuhan mahasiswa Universitas Indonesia Akseyna Ahad Dori alias Ace karena sudah banyak bukti yang hilang setelah tujuh tahun belum terungkap.
"Memang persoalannya adalah bagaimana menemukan bukti-bukti forensik terhadap kasus tersebut. Barangkali ini ketidakmampuan polisi memperoleh bukti forensik tersebut," ucap Mustofa saat dihubungi melalui telepon, Minggu (27/3/2022).
Mustofa menjelaskan, saat ini sudah tujuh tahun kasus kematian tak menemukan titik terang. Sosok yang membunuh mahasiswa UI Jurusan Biologi, Fakultas MIPA itu pada 2015 itu masih menjadi tanda tanya.
Bukan hanya tempat kejadian perkara yang berubah, tetapi juga tempat indekos yang pernah ditinggali Ace (sapaan Akseyna).
Perubahan seiring waktu tersebut menghapus banyak bukti yang seharusnya bisa ditemukan saat awal kasus terjadi.
"Sekarang yang menjadi masalah, sudah tujuh tahun berlalu, barangkali bukti forensik tersebut di TKP sudah berubah sama sekali, itu yang menjadi masalah," ucap dia.
Polisi disarankan kerja sama dengan UI
Namun bukan berarti kasus tersebut tidak bisa terungkap. Mustofa menyarankan agar pihak kepolisian bekerja sama dengan beberapa pihak yang kompeten dengan pemeriksaan forensik.
Universitas Indonesia sendiri tempat Akseyna kuliah banyak ahli forensik baik di bidang pemeriksaan DNA maupun pemeriksaan forensik lainnya.
Kalau mau mengungkap peristiwa ini tidak cukup menyerahkan ke polisi, tapi membentuk tim investigasi dari berbagai macam bidang keahlian forensik untuk kemudian mengungkap semua bukti yang ada.
Salah satunya UI yang merupakan kampus tempat Akseyna belajar.
"UI punya banyak ahli forensik yang bisa didayagunakan. Sekarang di UI dibentuk pusat informasi forensik, barangkali (bisa dilibatkan) kalau dibentuk tim investigasi," ucap dia.
Diketahui Sabtu (26/3/2022) kemarin merupakan tahun ketujuh Akseyna Ahad Dori yang berusia 19 tahun ditemukan tak bernyawa di Danau Kenanga Universitas Indonesia, Depok.
Akseyna merupakan mahasiswa jurusan Biologi Fakultas MIPA UI. Saat pertama kali ditemukan korban diduga bunuh diri.
Namun seiring dengan temuan fakta, kasus tersebut akhirnya bergulir ke arah pembunuhan. Beberapa bukti yang menguatkan dugaan pembunuhan yaitu batu bata yang diduga sebagai pemberat di ransel korban saat ditemukan.
Kemudian hasil visum yang menunjukan Akseyna tidak sadarkan diri sebelum ditenggelamkan ke danau.
Robekan di bagian tumit sepatu korban juga memperkuat ada upaya penyeretan dari pelaku pembunuhan.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/03/27/15001321/kasus-kematian-akseyna-tak-kunjung-terungkap-polisi-dan-ui-disarankan