Salin Artikel

Kala Mahasiswa UI Berkumpul di Danau Kenanga, Menuntut Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna

DEPOK, KOMPAS.com - Sejumlah mahasiswa Universitas Indonesia (UI) menuntut kepolisian maupun pihak kampus segera mengusut tuntas kasus kematian Akseyna Ahad Dory alias Ace

Tujuh tahun lalu Akseyna ditemukan tewas di Danau Kenanga, Kampus UI, Depok.

Tuntutan itu disampaikan para mahasiswa UI melalui poster-poster, banner yang rata-rata bertuliskan dengan tanda pagar atau hastag 'Percuma Lapor Polisi' dan 'Usut Tuntas Kasus Akseyana' di depan pelataran gedung perpusatakaan UI pada Selasa (29/3/2022) kemarin.

Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI Bayu Satria mengatakan, aksi yang dilakukan oleh ratusan mahasiswa itu menuntut keadilan terhadap kasus Akseyna.

"Maka dari itu kami BEM UI maupun BEM se-UI juga teman-teman mahasiswa UI kemudian berdiri bersama keluarga korban. Kita berdiri bersama untuk memperjuangkan keadilan untuk korban," kata Bayu dalam keterangannya, Selasa.

Aksi tersebut juga ditengarai oleh tuntutan keluarga korban yang ingin pengusutan tuntas kasus Akseyna Ahad Dory oleh pihak-pihak yang berwenang.

"Sampai pada hari ini di tahun ini, keluarga korban kemudian (menuntut) adanya pengusutan yang tuntas untuk kasus Akseyna," ujar Bayu.

"Kita berdiri bersama keluarga korban untuk mengadvokasi kan apa yang dilakukan oleh keluarga korban," sambung dia.

Selain itu, aksi tersebut juga merupakan bentuk solidaritas atas mandeknya kepolisian dalam mengusut kasus Akseyna.

"Aksi hari ini hadir karena tidak responsifnya UI juga kepolisian dalam menangani kasus Akseyna," ujar Bayu

Bayu berujar, meski bukti-bukti kasus kematian Akseyna telah terkumpul, namun hingga tujuh tahun kasus tersebut belum mendapatkan hasil yang jelas.

"Kita sudah sama-sama tahu dan sama-sama melihat di banyak media bahwa bukti-bukti sudah ada. Dalam kasus ini, tapi dari tahun 2015 sampai dengan 2022 saat ini 7 tahun sudah kita menunggu tidak pernah ada kejelasan," terang Bayu.

Mandeknya pengusutan kasus Akseyna oleh pihak kepolisian, menurut Bayu lantaran polisi enggan mengumpulkan bukti-bukti tambahan.

"Kendalanya di kemauan, apakah UI juga kepolisian mau mengusut tuntas kasus ini. Kami yakin, kalau ada kemauan pasti di situ ada jalan. Banyak sekali hal-hal yang dilakukan, misalnya seperti mengumpulkan bukti tambahan atau memanggil terduga-terduga yang sudah didapatkan dari bukti yang sudah ada," pungkas dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/03/30/10404051/kala-mahasiswa-ui-berkumpul-di-danau-kenanga-menuntut-usut-tuntas-kasus

Terkini Lainnya

Iseng Masukan Cincin ke Kelamin hingga Tersangkut, Pria di Bekasi Minta Bantuan Damkar Buat Melepas

Iseng Masukan Cincin ke Kelamin hingga Tersangkut, Pria di Bekasi Minta Bantuan Damkar Buat Melepas

Megapolitan
Sopir Truk Sampah di Kota Bogor Mogok Kerja, Puluhan Kendaraan Diparkir di Dinas Lingkungan Hidup

Sopir Truk Sampah di Kota Bogor Mogok Kerja, Puluhan Kendaraan Diparkir di Dinas Lingkungan Hidup

Megapolitan
Terobos Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Saya Salah dan Tidak Akan Mengulangi Lagi

Terobos Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Saya Salah dan Tidak Akan Mengulangi Lagi

Megapolitan
Pembegal Casis Bintara Polri Jual Motor Korban Rp 3,3 Juta

Pembegal Casis Bintara Polri Jual Motor Korban Rp 3,3 Juta

Megapolitan
Zoe Levana Mengaku Tak Sengaja Terobos Jalur Transjakarta, Berujung Terjebak 4 Jam

Zoe Levana Mengaku Tak Sengaja Terobos Jalur Transjakarta, Berujung Terjebak 4 Jam

Megapolitan
Ini Tampang Madun, Conde, Buluk, dan Kerdil, Komplotan Begal yang Bacok Casis Bintara di Jakbar

Ini Tampang Madun, Conde, Buluk, dan Kerdil, Komplotan Begal yang Bacok Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Zeo Levana Mengaku Buat Konten Terjebak di 'Busway' atas Permintaan Sopir Bus Transjakarta

Zeo Levana Mengaku Buat Konten Terjebak di "Busway" atas Permintaan Sopir Bus Transjakarta

Megapolitan
Masuk dan Terjebak di Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Kami Tak Sengaja

Masuk dan Terjebak di Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Kami Tak Sengaja

Megapolitan
Pembebasan Ketua Kelompok Tani KSB Jadi Syarat Warga Mau Tinggalkan Rusun Kampung Bayam

Pembebasan Ketua Kelompok Tani KSB Jadi Syarat Warga Mau Tinggalkan Rusun Kampung Bayam

Megapolitan
Dishub DKI Tindak 216 Jukir Liar di Jakarta Selama Sepekan

Dishub DKI Tindak 216 Jukir Liar di Jakarta Selama Sepekan

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Zoe Levana Cerita Kronologi Terjebak di Jalur Transjakarta Selama 4 Jam

Diperiksa Polisi, Zoe Levana Cerita Kronologi Terjebak di Jalur Transjakarta Selama 4 Jam

Megapolitan
Tumpukan Sampah Menggunung di Kembangan, Warga Keluhkan Bau Menyengat

Tumpukan Sampah Menggunung di Kembangan, Warga Keluhkan Bau Menyengat

Megapolitan
Polisi Tilang Zoe Levana Usai Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Tilang Zoe Levana Usai Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
PPDB SMP Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

PPDB SMP Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

Megapolitan
Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke