Salin Artikel

Banjir di Kampung Guji Baru Sudah Surut, Warga: Untung Enggak Hujan Lagi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah wilayah di Kampung Guji Baru, Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, sempat terendam banjir sejak Selasa (5/4/2022) sore.

Air sempat mencapai ketinggian 50 sentimeter hingga memasuki rumah warga malam itu.

Reza (28) warga setempat, mengatakan banjir sudah surut sekitar pukul 21.00 WIB.

"Banjir sudah surut, semalam itu sekitar jam 21.00 WIB. Enggak lama, banjir beberapa jam saja. Untung enggak hujan lagi, kalau hujan pasti naik lagi," kata Reza saat dikonfirmasi, Rabu (6/4/2022).

Reza mengatakan, banjir di permukimannya itu memang biasanya surut dalam waktu kurang lebih tiga jam.

Setelah banjir surut, cukup banyak sampah yang terlihat di sekitar lingkungan.

Keadaan itu tidak mengherankan bagi warga, sebab setiap kali banjir, selalu ada sampah yang masuk ke perkampungan.

Reza menduga sampah itu datang melalui sungai aliran Kali Sekretaris yang tak jauh dari kampung.

Sementara itu, warga lainnya, Yadi (26) mengatakan, warga kampungnya memang sudah terbiasa dengan banjir.

Warga juga dianggap cukup siaga menanganinya.

"Warga di sini bisa dibilang cukup kompak kalau soal kampungnya ada apa-apa. Kayak banjir atau tawuran itu warga tau harus bersikap apa dan kompak," kata Yadi.

Seperti saat banjir semalam, kata Yadi, warga langsung gotong royong membersihkan lingkungan dari sampah.

"Warga langsung gotong-royong bersihin jalanan sampai bantu-bantu di rumah-rumah warga yang terlalu berat dibersihkan sendirian," kata Yadi.

Sebelumnya, Setiabudi, Ketua RT 07 RW 02, mengatakan kampung yang terdiri dari empat wilayah RT itu sudah tergenang banjir hingga masuk ke rumah warga sejak pukul 17.00 WIB.

Di wilayahnya, banjir merendam 90 rumah yang dihuni oleh 200 kepala keluarga.

Setiabudi mengatakan, banjir yang terjadi saat ini merupakan banjir pertama kali yang dialami warganya selama tahun 2022.

Kendati air yang sudah memasuki rumah, warga tidak berencana mengungsi ke tempat lain.

"Rata-rata warga enggak mengungsi. Kebanyakan di rumah saja. Karena biasanya banjir paling lama dua jam juga udahh surut lagi," kata Setiabudi kepada wartawan, kemarin.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/04/06/11555131/banjir-di-kampung-guji-baru-sudah-surut-warga-untung-enggak-hujan-lagi

Terkini Lainnya

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke