Salin Artikel

Ade Armando Dikeroyok saat Hadiri Demo di Gedung DPR RI, BEM SI: Pelakunya Bukan Massa Kami

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) membantah keterlibatan mahasiswa di aliansinya sebagai pelaku pengeroyokan pengamat media sosial Ade Armando pada aksi di depan gedung DPR RI, Senin (11/4/2022) sore.

"Itu bukan massa kami," kata Luthfi Yufrizal, Koordinator Media BEM SI, saat dikonfirmasi, Selasa (12/4/2022).

Ia menjelaskan, saat peristiwa pengeroyokan Ade Armando terjadi, massa BEM SI sudah tidak berada di depan gerbang Gedung DPR RI.

Sementara, peristiwa pengeroyokan dosen UI tersebut terjadi di depan gerbang mendekati jalan raya.

"Waktu kejadian pengeroyokan beliau, massa dari BEM SI sudah meninggalkan lokasi. Jadi dapat dipastikan tidak ada pihak kami yang terlibat," jelas Luthfi.

Terkait sejumlah gambar terduga pelaku pengeroyokan yang tersebar di sosial media, salah satu terduga pelaku terekam memakai jas almamater suatu universitas.

Lutfhi pun membantah pemuda tersebut adalah bagian dari BEM SI.

"Dia bukan dari pihak kami. Karena memang massa BEM SI sudah tidak berada di depan DPR saat itu," kata dia.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi saat itu, kerusuhan mulai terjadi pukul 15.27 WIB setelah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo serta Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel, Sumi Dasco, dan Lodewijk, masuk ke kompleks parleme

Saat keempatnya bergerak ke pintu kecil di sisi timur, dorongan massa terlihat bergerak mengikuti keempatnya yang dibarikade pengamanan polisi dua lapis.

Saat kerusuhan dimulai, aksi dorong dan lempar botol air terlihat datang dari sisi-sisi terluar massa, khususnya dari sisi barat, massa non-mahasiswa.

Tak berapa lama, terlihat massa mahasiswa dipaksa menarik diri ke arah barat, termasuk mobil komando.

Pukul 15.33 WIB, area depan gerbang DPR RI pun sudah dikuasai oleh mayoritas massa non-mahasiwa.

Di sana, terlihat massa bercelana seragam sekolah, bapak-bapak, sejumlah orang berpakaian ojek online, dan bahkan ibu-ibu berpakaian gamis yang sejak awal kerap berteriak-teriak.

Kondisi Ade Armando

Sekretaris Jenderal (Sekjen) organisasi masyarakat (Ormas) Pergerakan Indonesia untuk Semua (PIS) Nong Darol Mahmada mengatakan, Ketua PIS Ade Armando mengalami luka serius.

"Hasil pemeriksaan dokter menunjukan ada pendarahan dalam di bagian kepala," kata Nong Darol dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin.

"Ade Armando beberapa kali muntah dengan mengeluarkan darah," lanjut dia.

Ia menyatakan, saat ini dosen Ilmu Komunikasi FISIP UI itu masih terus dipantau oleh dokter lantaran luka serius di wajah, kepala, dan sekujur badannya.

Ade saat ini dirawat di HCU RS Siloam Semanggi, Jakarta, setelah mendapatkan penanganan dokter kepolisian sekitar pukul 16.10 WIB, kemarin.

"Karena ada penyekatan massa, Ade Armando baru bisa dievakuasi dan sekitar jam 18.00 WIB sampai ke RS," ujar Nong Darol.

Ia memastikan, Ade Armando dalam kondisi sadar.

"Kondisinya sadar, bisa berkomunikasi dan menghubungi keluarganya," kata dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/04/12/11492541/ade-armando-dikeroyok-saat-hadiri-demo-di-gedung-dpr-ri-bem-si-pelakunya

Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke