Salin Artikel

Berburu Makanan Buka Puasa di Bazar Takjil Benda Baru Tangsel, Harus Datang Cepat agar Tak Kehabisan

Warga kerap memanfaatkan waktu menjelang berbuka untuk ngabuburit, termasuk mencari makanan dan minuman sebagai menu buka puasa.

Salah satu kawasan yang menyediakan ragam jenis takjil ada di Jalan Garuda, tapatnya di depan Masjid Agung Sarua Permai, Benda Baru, Pamulang, Tangerang Selatan.

Lokasi bazar takjil ini diapit dua perkampungan, yakni kawasan Parung Benying, Ciputat, dan tembusan Villa Dago Pamulang.

Kompas.com menyambangi bazar takjil itu pada Minggu (17/4/2022) sore. Bazar takjil itu diselenggarakan atas kerja sama RW 006 dan 007 Kelurahan Benda Baru.

Tampak sejumlah pedagang menjajakan dagangan di tepi kiri dan kanan jalan sepanjang sekitar 50 meter.

Aneka ragam jajanan tersedia di bazar takjil itu, mulai dari kue basah dan kering, gorengan, makanan tradisional, hingga sejumlah makanan berat.

Memasuki kawasan bazar takjil dari arah Parung Benying, warga akan melihat pedagang yang menjual makanan tradisional, salah satunya lupis.

Bergeser sedikit dari pedagang lupis, warga bakal melihat pedagang es buah.

Pemburu takjil juga akan melihat sejumlah makanan lainnya, seperti bubur sumsum, es pisang ijo, bakso, hingga tahu petis.

Harga setiap makanan di sana beragam, umumnya mulai dari Rp 2.000 hingga Rp 35.000.

Sejumlah warga yang mencari takjil, baik yang menggunakan motor hingga berjalan kaki, mulai berdatangan dari sejak pukul 15.30 WIB.

Hal itu diduga karena masyarakat sudah menantikan bazar takjil di Benda Baru yang sempat ditiadakan karena pandemi Covid-19.

"Alhamdulillah tahun ini lebih ramai. Tahun 2021 itu kan tidak boleh karena ada Covid-19," kata Yuni saat ditemui di lokasi.

Di atas meja kayu beralas taplak biru, Yuni menjual puding, kolak, dan pastel. Harga makanan yang dijual mulai Rp 2.500 hingga Rp 25.000 untuk satu porsi asinan.

Saat Kompas.com menyambanginya, Yuni tak berhenti melayani pembeli. Menu favorit yang banyak dicari oleh warga sebagai menu buka puasa yakni pastel dan lupis.

"Ini tahun ke-10 saya berdagang. Lima tahun sebelumnya itu saya belum sempat dagang karena anak-anak masih kecil-kecil. Setiap tahun dagang di sini. Sudah seperti tradisi, kalau tidak dagang seperti ada yang hilang," ucap Yuni.

Yuni mengemukakan, biasanya pembeli takjil terus ramai sampai menjelang Lebaran karena banyak asisten rumah tangga (ART) yang mudik.

"Di perumahan banyak pembantu pada mudik, itu mereka (yang ditinggal ART mudik) yang bingung untuk makan, nyari takjil di sini," kata Yuni.

"Pengalaman saya itu kalau malam takbiran saya bisa bikin bakwan sampai 50, lontong bisa 300 lontong, dan pastel itu bisa beberapa boks," sambung warga Pamulang itu.

Pedagang takjil lainnya, Ridwan, mengatakan bahwa pembeli menu untuk berbuka puasa tahun ini lebih ramai.

Hanya saja, ramainya pembeli bersamaan dengan kenaikan harga bahan pokok. Ridwan yang menjual banyak gorengan membutuhkan lebih banyak minyak goreng.

"Sekarang minyak satu liter hampir Rp 29.000, kalau yang dua liter Rp 50.000-an," kata Ridwan.

Naiknya harga minyak goreng memaksa Ridwan juga menaikkan harga jual gorengan demi mendapatkan keuntungan, meski diakuinya hanya sedikit.

"Awalnya satu gorengan itu Rp 1.000, sekarang Rp 5.000 untuk empat gorengan," ucap Ridwan.

Situasi pandemi Covid-19 dua tahun belakangan membuatnya harus menghindari kerumunan dan membuat menu buka puasa sendiri di rumah.

"Sekarang seru bisa seperti tahun-tahun sebelum ada Covid-19 lagi. Saking ramainya, saya harus datang lebih cepat, kalau kesorean aja sudah habis," kata Rizky tertawa.

Saat ditemui, Rizki telah membeli sejumlah makanan buka puasa, salah satunya lupis yang dibungkus kantong plastik bening.

"Dari awal puasa, gorengan, kemudian kolak, kebetulan ada lupis saya beli," ucap Rizki.

Warga lain bernama Cecep mengatakan bahwa bazar takjil di kawasan Benda Baru telah berlangsung lebih dari 15 tahun silam.

"Kalau tidak salah tahun 2000 itu sudah ada. Biasa, awal-awal itu belum ramai, hanya ada beberapa saja, sampai akhirnya seperti ini," ucap Cecep.

Menurut Cecep, menu favorit yang banyak dicari warga adalah gorengan. Tak sedikit orang mengantre untuk mendapat gorengan.

"Ada di sini salah satu tukang gorengan yang ramai banget. Saya juga pelanggannya kalau bulan puasa ini, itu gorengan masih hangat kami beli karena dia goreng terus," ucap Cecep.

Bazar takjil yang berada di tengah perumahan warga itu dijadwalkan akan berlangsung sampai akhir bulan Ramadhan 1443 Hijriah.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/04/18/14300081/berburu-makanan-buka-puasa-di-bazar-takjil-benda-baru-tangsel-harus

Terkini Lainnya

Ngerinya Kekerasan Berlatar Arogansi Senioritas di STIP, Tradisi yang Tak Benar-benar Hilang

Ngerinya Kekerasan Berlatar Arogansi Senioritas di STIP, Tradisi yang Tak Benar-benar Hilang

Megapolitan
Hanya Raih 4 Kursi DPRD, PKB Kota Bogor Buka Pintu Koalisi

Hanya Raih 4 Kursi DPRD, PKB Kota Bogor Buka Pintu Koalisi

Megapolitan
Ahmed Zaki Bertemu Heru Budi, Silaturahmi Lebaran Sambil Diskusi Daerah Khusus Jakarta

Ahmed Zaki Bertemu Heru Budi, Silaturahmi Lebaran Sambil Diskusi Daerah Khusus Jakarta

Megapolitan
Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Megapolitan
Truk Trailer Terbalik di Clincing akibat Pengemudinya Kurang Konsentrasi

Truk Trailer Terbalik di Clincing akibat Pengemudinya Kurang Konsentrasi

Megapolitan
Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Megapolitan
Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Megapolitan
Longsor 'Teror' Warga New Anggrek 2, Waswas Mencengkeram meski Tinggal di Perumahan Elite

Longsor "Teror" Warga New Anggrek 2, Waswas Mencengkeram meski Tinggal di Perumahan Elite

Megapolitan
Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Megapolitan
Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Megapolitan
Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Megapolitan
Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke