Salin Artikel

Mulai Penuhi Gedung DPR/MPR, Massa Aksi Langsung Tuntut Jokowi Mundur

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah elemen buruh yang tergabung dalam Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) mulai mendatangi gedung DPR/MPR, Jakarta, Kamis (21/4/2022), sekitar pukul 13.24 WIB.

Pantauan Kompas.com, massa aksi yang hadir dalam demonstrasi tersebut berjumlah seratusan.

Massa berdatangan sembari melakukan long march dari arah utara Jalan Gatot Subroto.

Baris per baris, massa aksi membentangkan berbagai banner.

Isi dari banner-banner itu merupakan sejumlah tuntutan yang hendak mereka sampaikan kepada pemerintah.

Salah satu tuntutan mereka, yakni meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mundur dari jabatannya.

"Mundur Jokowi!," teriak salah satu massa aksi.

Selain meminta Jokowi untuk mundur, melalui banner yang mereka bentangkan, massa aksi juga meminta harga minyak goreng diturunkan.

Bahkan, isu terkini soal salah satu pejabat di Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang terlibat kasus minyak goreng, turut disinggung massa aksi.

Massa aksi juga menuntut agar Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dipecat.

Pukul 13.38, massa aksi mulai memenuhi gerbang DPR/MPR.

Diketahi, massa aksi yang hendak menggelar aksi di depan gedung DPR/MPR adalah Aliansi Mahasiswa Indonesia (AMI) dan sejumlah elemen buruh yang tergabung dalam Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak).

Sedikitnya ada 10 tuntutan yang akan disampaikan oleh elemen buruh dan mahasiswa dalam aksi demo 21 April 2022.

Adapun aksi ini digelar bersamaan dengan demonstrasi di Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, yang dilaksanakan oleh Aliansi BEM SI Kerakyatan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/04/21/14072961/mulai-penuhi-gedung-dpr-mpr-massa-aksi-langsung-tuntut-jokowi-mundur

Terkini Lainnya

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke