Salin Artikel

Tiba di Indonesia, 20 Pekerja Migran Ilegal Segera Kembali ke Kampung Halaman

TANGERANG, KOMPAS.com - Dua puluh pekerja migran Indonesia (PMI) tiba di tempat perlindungan atau shelter milik Badan Perlindungan Pekerja Indonesia (BP2MI) di Benda, Kota Tangerang, Rabu (4/5/2022).

Kepala BP2MI Benny Rhamdani mengatakan, pekerja migran yang dipulangkan itu merupakan PMI non-prosedural atau ilegal. Mereka berasal dari berbagai negara, antara lain Malaysia dan Australia.

"Hari ini ada 20 PMI non-prosedural yang dipulangkan," sebut Benny, saat memberikan keterangan, Rabu.

Setelah tiba di shelter BP2MI, para PMI itu akan diinapkan terlebih dahulu sebelum dipulangkan ke kampung halaman masing-masing.

"Ini ada yang dipulangkan ke Lombok, Palu, Surabaya, dan lainnya," ucap Benny.

Benny menuturkan, dua puluh orang itu disebut non-prosedural karena berangkat sebagai PMI tanpa melalui jalur resmi.

Menurut dia, hal itu sangat berbahaya lantaran pemerintah Indonesia akan mengalami kesulitan saat para PMI tersebut terlibat dalam masalah.

Sebab, data para PMI non-prosedural itu tidak tercatat oleh BP2MI.

"Sangat beresiko ya karena tidak resmi. Maka negara sulit melakukan perlindungan karena mereka tidak tercatat," ungkapnya.

"Kecuali mereka melapor ke perwakilan kita, konsulat jenderal ataupun KBRI (kedutaan besar Republik Indonesia) baru kita melakukan perlindungan," sambung dia.

Benny mengungkapkan, setidaknya ada beberapa PMI non-prosedural itu yang sempat menerima kekerasan fisik.

Tak hanya itu saja, sebagian di antara mereka juga tak menerima upah lantaran tergolong sebagai PMI ilegal.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/05/04/14495541/tiba-di-indonesia-20-pekerja-migran-ilegal-segera-kembali-ke-kampung

Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke