Salin Artikel

Anies Terharu Bisa Gelar Halalbihalal Setelah Dua Tahun Terhenti karena Pandemi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hari ini, Senin (9/5/2022), Pemprov DKI Jakarta menggelar acara halalbihalal setelah dua tahun tidak dilakukan karena pandemi Covid-19.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan rasa harunya. Dia mengatakan, tradisi yang setelah hari raya Idul Fitri tersebut terakhir kali dilakukan tiga tahun lalu.

"Dan rasanya senang sekali," ujar Anies saat ditemui awak media usai acara halalbihalal di Pendopo Gubernur bersama ASN DKI Jakarta, Senin.

Anies mengingat momen terakhir halalbihalal diselenggarakan di tahun 2019. Dia mengatakan, antusiasme para ASN bisa terlihat dari deretan antrean yang mengular untuk bersalaman.

Acara halalbihalal pun harus dihentikan lebih awal karena adanya aktivitas yang harus dilanjutkan.

"Tadi menurut jadwal, kita jadwalkan jam 8 sampai jam 9 dan ini baru selesai (halalbihalal) 10.30, dan itu pun harus dihentikan karena ada aktivitas lain, tapi itu menunjukkan bahwa memang ada rasa rindu atas suasana halalbihalal," ucap Anies.

Anies mengungkapkan rasa syukurnya karena tradisi yang sebelumnya tertunda untuk saling memaafkan akhirnya bisa terlaksana.

Dia mengatakan, halalbihalal bisa menjadi babak baru agar hidup lebih tenang dalam suasana pandemi Covid-19.

Anies juga memberikan pesan khusus kepada ASN DKI Jakarta. Dengan nada bergetar dan haru, Anies mengucapkan terima kasih teramat besar.

Kata Anies, ASN adalah tonggak pelayanan masyarakat dan memastikan agar warga dapat terpenuhi kebutuhannya di setiap waktu, baik di saat Lebaran maupun hari besar lainnya.

"Saya sampaikan terima kasih karena merekalah yang bekerja memastikan layanan bekerja dengan baik memastikan bahwa warga terpenuhi kebutuhannya dan warga akan tidak lihat mereka berada di mana tapi mereka berada di balik semua pelayanan yang diberikan hampir semuanya saya sampaikan terima kasih terima kasih," tutur Anies.

Anies bercerita, petugas Pemprov DKI Jakarta tak henti-hentinya bertugas khususnya untuk pelayanan lapangan saat mudik Lebaran tahun ini.

Di saat sebagian besar orang pulang ke kampung halaman atau berlibur, saat itu juga sebagian petugas lapangan Pemprov DKI Jakarta sibuk mengurusi keperluan warga.

"Petugas-petugas kita bertugas di saat masyarakat mudik di saat masyarakat menikmati liburan jadi petugas-petugas kita bekerja panjang kami sampaikan ucapan terima kasih apresiasi," ujar dia.

Larangan halalbihalal selama pandemi

Sejak pandemi Covid-19 berlangsung awal tahun 2020, acara halalbihalal tak lagi digelar Pemprov DKI Jakarta usai Lebaran.

Pada Lebaran 1441 Hijriah misalnya, Anies tegas tidak mengadakan halalbihalal karena kondisi pandemi Covid-19 yang membeludak saat itu.

Pemprov DKI Jakarta juga menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) agar penyebaran virus Corona itu tidak semakin merebak di ibu kita.

"Sehubungan dengan masih berlakunya status PSBB di Provinsi DKI Jakarta maka disampaikan bahwa kegiatan yang biasa kami selenggarakan di bulan Syawal, yaitu halalbihalal atau open house dalam rangka Idul Fitri, bersama ini dinyatakan tidak diselenggarakan," kata Anies, 23 Mei dua tahun lalu.

Tahun berikutnya masih sama, pada Idul Fitri 1442, Hijriah Anies masih meniadakan halalbihalal karena kasus Covid-19 yang tak kunjung membaik seperti saat ini.

Anies bahkan meminta agar tokoh masyarakat bisa memberikan contoh untuk tidak menggelar acara salam-salaman itu.

Begitu juga untuk aktivitas perkantoran. Pemprov DKI meniadakan acara halalbihalal untuk memutus mata rantai Covid-19.

"Jadi ketika perkantoran mulai buka hari Senin, jangan dimulai dengan acara halalbihalal dalam artian bertemu, bersalaman karena itu kemudian nanti akan mengganggu ikhtiar kita untuk memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19," ujar Anies 10 Mei 2021.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/05/09/12285431/anies-terharu-bisa-gelar-halalbihalal-setelah-dua-tahun-terhenti-karena

Terkini Lainnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke