Salin Artikel

Polisi Berikan "Trauma Healing" kepada Anak Korban Penculikan di Pesanggrahan

JAKARTA, KOMPAS.com - Polres Metro Jakarta Selatan bakal memberikan layanan trauma healing terhadap salah satu korban penculikan di kawasan Ulujami, Pesanggrahan, pada Selasa (10/5/2022) siang.

Penanganan itu dilakukan karena korban berinisial KDP diduga mengalami pencabulan selama diculik pelaku.

"Besok tim trauma healing dari Mabes Polri akan ke rumah keluarga untuk memberikan trauma healing kepada adik itu," ujar Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Budhi Herdi Susianto pada Kamis (12/5/2022).

Ia berharap, penanganan tersebut dapat memulihkan kondisi korban dan menghilangkan rasa trauma atas perbuatan pelaku.

"Mudah-mudahan adik ini bisa menghilangkan kenangan-kenangan yang tidak baik selama berada dalam penguasaan pelaku," ucap Budhi.

Sebelumnya, Polisi dari Polres Metro Jakarta Selatan dan Polres Bogor, Jawa Barat menangkap pelaku penculikan. Pelaku telah berada di Polres Bogor.

Budhi mengatakan, penyelidikan terhadap pelaku oleh Polres Jakarta Selatan dilakukan setelah ketiga keluarga melapor ke polisi pada Rabu (11/5/2022).

Saat itu penyidik mendapati soal keberadaan pelaku yang saat itu diketahui berada di kawasan Jakarta.

"Sehingga kami dari Bogor kembali lagi susuri Jakarta dan alhamdulillah di daerah Senayan pelaku berhasil ditangkap oleh Tim gabungan dari Polres Metro Jaksel dan Polres Bogor Kabupaten," ucap Budhi.

Budhi menambahkan, pelaku juga diduga sempat mencabuli korban.

"Kami lihat modus dari pelaku ujung-ujungnya adalah penyimpangan seks. Ada dugaan ini pelaku ini melampiaskan nafsu bejat kepada anak di bawah umur," ujar Budhi.

Kronologi

Meyla, kakak dari salah satu korban berinisial KDP mengatakan, adiknya yang masih duduk di sekolah dasar (SD) tidak pulang ke rumah sejak Selasa (10/5/2022) sekitar pukul 11.00 WIB.

Dugaan penculikan itu diketahui setelah dua rekan KDP, ZA dan RF telah pulang karena ditinggalkan oleh terduga pelaku di kawasan Fatmawati.

Kasus ini bermula saat tiga anak itu bermain di kawasan yang disebut-sebut sebagai gusuran di wilayah Tanah Kusir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Mereka datang menggunakan satu sepeda motor. Kemudian, mereka didatangi oleh terduga pelaku yang memakai motor matik.

Pelaku saat itu disebut datang bersama seorang anak lain, lalu menegur ZA, RF dan KDP karena tidak menggunakan masker. Pelaku, kata Meyla, mengaku sebagai polisi.

Kemudian, ZA, RF dan KDP, serta satu anak lain yang tak dikenal dibawa pelaku berkeliling. Namun, ZA dan RF bersama satu anak lainnya diturunkan terduga pelaku di depan Rumah Sakit Fatmawati, Cilandak, Jakarta Selatan.

ZF dan RF saat itu dibawa warga ke pos polisi dan akhirnya diantar pulang. Sedangkan KDP dibawa oleh pelaku.

"Korban sebelumnya F, dia dinyatakan hilang selama empat hari. Kemarin lihat di Twitter dia dari Jampang, Bogor, Dia tidak kenal dengan ketiga anak ini. Jadi ini ditukar," ucap Meyla, Rabu.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/05/12/23170241/polisi-berikan-trauma-healing-kepada-anak-korban-penculikan-di

Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke