Salin Artikel

Tidak Ditemukan Hewan Ternak Terpapar PMK di Jakarta Utara

JAKARTA, KOMPAS.com - Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (Sudin KPKP) Jakarta Utara tidak menemukan adanya penyakit mulut dan kuku (PMK) terhadap hewan ternak.

Kepala Sudin KPKP Jakarta Utara Unang Rustanto mengatakan, hal tersebut terlihat dari hasil monitoring di lapangan terhadap beberapa hewan ternak di Jakarta Utara.

"Kami sudah melakukan monitor di lapangan, sampai saat ini tidak ditemukan adanya PMK di Jakarta Utara," kata Unang, Jumat (13/5/2022),

Unang mengatakan, pihaknya melakukan monitoring dan pengawasan pengendalian PMK di wilayah Jakarta Utara, menyusul adanya wabah PMK hewan ternak.

Setidaknya ada 17 peternak dan penampung hewan ternak di Kecamatan Tanjung Priok dan Pademangan.

"Kami melakukan pemeriksaan fisik terhadap ternak dengan total sebanyak 353 ekor dan dari hasil pemeriksaan secara umum ternak dalam kondisi sehat dan tidak ditemukan ada yang mengalami gejala mengarah PMK," kata Unang.

Ke-353 ekor ternak yang diperiksa antara lain terdiri dari 5 ekor sapi, 5 ekor kerbau, 327 ekor kambing, dan 16 ekor domba.

Pihaknya juga memberikan bantuan disinfektan kepada peternak dan penampung untuk melakukan dekontaminasi dan pelaksanaan biosecurity kandang.

"Sampai 11 Mei 2022 telah dilakukan kunjungan terhadap 30 peternak atau penampung dengan total hewan ternak terperiksa sebanyak 813 ekor," ucap dia.

Untuk diketahui, wabah PMK mulai menyebar ketika pertama kali ditemukan di Gresik, Jawa Timur pada 28 April 2022.

Peningkatan kasus PMK hewan ternak mengalami peningkatan dua kali lipat setiap harinya sejak temuan pertama itu.

Padahal, sudah lebih dari 3 dekade Indonesia dinyatakan bebas PMK sebelum akhirnya muncul kembali tahun 2022.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/05/13/14590841/tidak-ditemukan-hewan-ternak-terpapar-pmk-di-jakarta-utara

Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke