Salin Artikel

Saat Pengemudi Pajero dan Sopir Yaris yang Ditamparnya Berdamai, Pelaku Sebut Tak Punya Niat Jahat...

WY diketahui memarahi dan menampar YAS saat hendak masuk ke Gerbang Tol Tomang mengarah Tol Dalam Kota pada Minggu (22/5/2022) pagi.

Peristiwa tersebut direkam oleh pengendara lain di lokasi dan videonya diunggah oleh Wakil Ketua Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Nasdem Ahmad Sahroni melalui akun Instagram pribadinya, @ahmadsahroni88.

YAS selaku korban melaporkan dugaan kasus penganiayaan tersebut ke Polda Metro Jaya. Laporan itu teregistrasi dengan nomor LP/B/2478/V/2022/SPKT/Polda Metro Jaya tertanggal 22 Mei 2022.

Kepolisian lalu mempertemukan pihak pelapor dan terlapor untuk dimediasi. Kedua belah pihak akhirnya sepakat berdamai dan pelapor mencabut laporannya.

Kemudian, pengemudi pria yang mengenakan kemeja warna biru muda itu terlihat menarik kerah baju pengemudi Yaris sambil menyudutkannya ke pintu mobil.

Pengemudi Pajero itu tampak marah dan mencaci-maki sopir Toyota Yaris tersebut.

Setelah melepas tangannya dari kerah baju pengemudi Yaris, pengemudi Pajero tersebut menampar pipi pengemudi Yaris, lalu kembali ke mobilnya.

Dalam keterangan di akun Instagram-nya, Sahroni menyebutkan bahwa pengemudi Mitshubishi Pajero berkendara ugal-ugalan di jalan tol dari Kebon Jeruk ke arah Tomang.

"Pajero udah ugal ugalan tuh di jalan tol dari kebon jeruk arah ke tomang, kejar2 an sama alphard," tulis Sahroni dalam keterangan video di akun Instagram-nya, Minggu.

"Sampe pintu tol, pajero motong yaris. Nah yarisnya gak ngasih tuh, sampe nekuk spion, pokoknya mepet2 an deh sampai depan pintu tol. Terus tiba2 supir pajero keluar tuh marah2 begitu. Emang arogan banget," sambung dia.

Pengemudi Yaris lapor polisi

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan bahwa peristiwa tersebut sudah dilaporkan oleh korban YAS ke Polda Metro Jaya pada Minggu.

"Iya benar. Untuk kasus mobil Pajero, korbannya sudah buat laporan ke Polda Metro Jaya," ujar Zulpan saat dikonfirmasi, Senin (23/5/2022).

Menurut Zulpan, YAS melaporkan pengemudi mobil Mitsubishi Pajero itu atas dugaan penganiayaan.

"Laporannya dugaan penganiayaan, Pasal 352 KUHP. Barang bukti rekaman video, dibawa pelapor," kata Zulpan.

Dengan adanya laporan tersebut, polisi melakukan penyelidikan dan mengamankan pengemudi Mitsubishi Pajero berisinial WY.

Secara terpisah, Kepala Satuan Patroli Jalan Raya (Kasat PJR) Polda Metro Jaya Kompol Sutikno menjelaskan, pengemudi Pajero melakukan tindakan itu karena diduga terhalang oleh korban saat hendak menerobos antrean.

Hal itu diketahui dari hasil penyelidikan sementara dan pemeriksaan rekaman kamera CCTV di sekitar lokasi kejadian bersama Jasa Marga.

"Dari pemantauan (kamera) CCTV adanya kejadian hari ini di GT Tomang mengarah Tol Dalam Kota maupun Priok. Pada pukul 10.10 WIB terpantau Pajero berusaha menyerobot antrean (Yaris)," ujar Sutikno saat dikonfirmasi, Senin.

Karena terhalang Yaris, WY akhirnya turun dari kendaraannya. WY langsung mendatangi mobil YAS dan memarahinya, lalu menamparnya.

"Pukul 10.11 WIB terjadi percekcokan antara pengemudi Pajero dengan Yaris. Setelah itu, pukul 10.12 WIB kedua belah pihak melanjutkan perjalanan," kata Sutikno.

Sepakat berdamai

Setelah dilakukan serangkaian penyelidikan, polisi akhirnya memutuskan untuk menerapkan restorative justice dalam kasus tersebut.

Zulpan mengungkapkan bahwa kedua belah pihak telah dipertemukan oleh penyidik dan sepakat untuk menyelesaikan permasalahan itu secara kekeluargaan.

"Pelaku sama korban sudah damai," jelas Zulpan saat dihubungi, Senin malam.

Pantauan Kompas.com di Polda Metro Jaya, YAS dan WY yang didampingi kuasa hukum masing-masing keluar dari Gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya pada Senin sore.

Keduanya tampak berjalan bersama sambil dikawal oleh penyidik. Mereka bersalaman sebelum berpisah dan berjalan menuju kendaraan masing-masing.

Kepada wartawan, YAS mengaku sudah berdamai dan memaafkan WY yang menganiaya dirinya di sekitar gerbang tol.

Dia pun menyatakan sudah mencabut laporannya terhadap WY atas dugaan kasus penganiayaan.

"Sudah. Saat ini saya sudah mencabut laporannya," ujar YAS saat ditemui wartawan di Mapolda Metro Jaya.

Pada kesempatan yang sama, WY menyampaikan permintaan maaf atas tindakannya terhadap YAS pada Minggu.

WY pun menyatakan bahwa cekcok yang berujung penganiayaan terhadap YAS hanyalah kesalahpahaman.

"Iya karena salah paham, enggak ada niat kejahatan atau apa pun," kata WY.

Dalam kesempatan itu, kuasa hukum WY, Michael R Pardede, membantah tuduhan yang menyebutkan bahwa kliennya ugal-ugalan sebelum terlibat cekcok dengan YAS.

"Saya tanyakan dari klien saya, itu tidak pernah terjadi dan tidak benar," ujar Michael.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/05/24/06144081/saat-pengemudi-pajero-dan-sopir-yaris-yang-ditamparnya-berdamai-pelaku

Terkini Lainnya

BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke