Saat itu kondisi rumah sedang sepi, hanya ada seorang ibu bernama Riska (21) dan bayinya yang berusia dua bulan di rumah.
Sementara itu, anggota keluarga lainnya pergi sejak pukul 09.00 WIB ke Bogor untuk menghadiri acara keluarga.
Sekitar pukul 11.00 WIB, rumah tersebut disatroni oleh dua perampok.
"Kalau itu juga saya lagi di makam (mengurus warga yang tertabrak kereta) dipanggil sama staf kelurahan bahwa katanya ada yang kerampokan, lalu saya meluncur ke sana," ujar Ketua RT 004 RW 003 Yusdi Ismanto kepada Kompas.com di sekitar lokasi, Kamis.
Menurut informasi yang Yusdi terima dari warga, korban diikat oleh kedua pelaku.
Kaki, tangan, dan mulut korban diikat menggunakan kain yang diambil pelaku saat mengacak-acak rumah.
Cerita korban
Korban yang akrab disapa Icha itu mengatakan, dia diikat kain oleh kedua perampok. Peristiwa itu terjadi saat Icha ke luar dari kamar mandi yang berada di luar kamarnya.
"Jam 11.00-an, tadi habis dari kamar mandi terus mau ke kamar, ada yang nendang dari belakang, terus ada yang ngikat," ujar Icha di lokasi kejadian, Kamis.
"(Diikat) pakai baju. Tangan, kaki, sama mulut," imbuhnya.
Saat ditemui Kompas.com kemarin, tampak wajahnya masih penuh rasa ketakutan usai mengalami peristiwa tersebut.
Kedua pelaku, kata Icha, menggunakan masker hijau, memakai kupluk, dan sweater berwarna hitam.
Para pelaku juga mengancam Icha menggunakan pisau dapur yang diambil dari rumah korban.
Mereka meminta Icha diam di pojok ruangan depan kamar dan tidak melawan.
Dalam waktu 30 menit, para pelaku beraksi dengan mengacak-acak seisi rumah, masuk ke kamar satu lalu ke kamar lainnya untuk mencari barang-barang berharga.
Setelah menggasak kalung dengan berat 7 gram atau senilai Rp 10 juta, para pelaku langsung kabur dari pintu belakang.
"Ada saya doang sama bayi. Suami lagi kerja. Dia (pelaku) nyuruh diam saja. Masuk lewat pintu belakang, enggak dikunci," jelas Icha.
Korban ngesot minta pertolongan tetangga
Ketika para pelaku kabur, Icha tidak mendengar bunyi sepeda motor. Ia menduga para pelaku kabur dengan berlari.
Saat merasa para pelaku sudah jauh meninggalkan rumahnya, Icha kemudian berteriak minta tolong.
"(Saya) ngesot-ngesot ke depan, minta tolong, terus ditolongin tetangga depan," ungkapnya.
Icha mengaku tidak mengenal para pelaku karena wajah mereka ditutupi masker dan kupluk.
Akan tetapi, ia memastikan kedua pelaku memiliki perawakan yang tinggi dan berbadan besar.
"Saya takut. Keluarga lagi pada ke Bogor, ada acara keluarga. (Setelah kejadian) saudara depan rumah langsung nelepon keluarga," ujar Icha.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/05/27/08552491/perampok-beraksi-di-ciputat-korban-diancam-dan-diikat-lalu-ngesot-minta