Salin Artikel

Didirikan Mantan Anggota dan Simpatisan, Apa Perbedaan Front Persaudaraan Islam dan Front Pembela Islam?

JAKARTA, KOMPAS.com - Nama Front Persaudaraan Islam (FPI) kembali mencuat akhir-akhir lantaran disebut mendukung salah satu tokoh untuk maju dalam Pemilihan Presiden 2024.

Terkait aksi yang dilakukan sekelompok orang dengan mengatasnamakan FPI, Ketua Umum DPP FPI Muhammad Alattas mengatakan, sejak Front Persaudaraan Islam berdiri, kelompoknya tidak pernah terlibat dalam aksi dukung mendukung calon presiden 2024 manapun.

"Dan DPP FPI pun hingga saat ini belum menentukan sikap apapun terkait Capres 2024," kata Alattas dalam keterangannya, Senin (6/6/2022).

Front Persaudaraan Islam merupakan organisasi masyarakat baru yang beranggotakan bekas simpatisan dari organisasi masyarakat Front Pembela Islam yang sebelumnya telah dibubarkan oleh pemerintah.

"Front Pembela Islam itu sudah bubar, selesai sudah. Namun, para simpatisannya dan orang yang masih berkomitmen, sejalan, sependapat, kemudian mendirikan Front Persaudaraan Islam. Kedua organisasi masyarakat ini berbeda, bukan satu organisasi yang berubah," kata Ketua DPP Front Persaudaraan Islam Bidang Advokasi Aziz Yanuar kepada Kompas.com, Kamis (9/6/2022).

Kata Aziz, organisasi masyarakat yang lahir pada 1 Januari 2021 ini seperti organisasi pada umumnya saja.

"Kami organisasi masyarakat yang dilindungi keberadaannya oleh Undang-undang Dasar 1945 terkait kebebasan berserikat dan berpendapat. Sama seperti organisasi lainnya, atau bahkan seperti klub mobil dan motor, atau perkumpulan lainnya. Bedanya sedikit, kami memiliki anggaran dasar," kata Aziz.

Secara garis besar, jelas Aziz, Front Persaudaraan Islam kini lebih berfokus pada kegiatan dakwah, pendidikan, penegakan hukum yang berkeadilan, dan kemanusiaan.

"Bedanya itu Front Pembela Islam itu lebih pada pembelaan islam, kalau kita lebih mengedepankan persaudaraan," ungkapnya.

Aziz yang enggan membandingkan antara Front Persaudaraan Islam dengan Front Pembela Islam mengatakan, setidaknya ada sejumlah perbedaan mendasar antara kedua organisasi masyarakat tersebut.

"Yang jelas, namanya berbeda, logonya pun berbeda, selain itu susunan kepengurusan juga berbeda," kata Aziz.

Aziz menjabarkan, posisi Ketua Umum Front Persaudaraan Islam diisi oleh Muhammad Alattas, Penasehat Pusat diisi oleh Abuya Qurthubi Jaelani, Wakil Ketua diisi oleh Awit Masyhuri dan Hasanudin, sedangkan Sekretaris Umum diisi oleh Ali Alattas.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/06/09/17260081/didirikan-mantan-anggota-dan-simpatisan-apa-perbedaan-front-persaudaraan

Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke