"Saat bayi itu (ditemukan), berdasarkan hasil keterangan dari dokter bahwa bayi itu ditemukan sudah dalam keadaan meninggal 10 jam, dan meninggalnya akibat ada bekapan," ungkap Kapolres Tangsel AKBP Sarly Sollu kepada kompas.com, Kamis (9/6/2022).
Ia menduga, setelah bayi tersebut lahir dan diputus ari-arinya, bayi itu kemudian dibuang oleh pelaku.
"Kami sekarang lagi mendalami mencari informasi. Kami (ingin) buktikan apakah itu benar pembunuhan, apa dia lahir memang dalam keadaan begitu. Tapi dokter kan sudah menyampaikan ada informasi seperti itu," ungkap Sarly.
Sebelumnya diberitakan, jasad bayi yang menggegerkan warga Kelurahan Pakujaya, Serpong Utara, Tangerang Selatan, diduga sudah meninggal 10 jam sebelum ditemukan.
Saat ini, polisi masih mencari identitas pelaku yang membuang bayi jenis kelamin perempuan tersebut.
"Kami sekarang lagi mendalami, mencari informasi. Karena kami minim petunjuk dan informasi, serta (kamera) CCTV juga tidak ada di sana," ungkap Sarly.
Adapun jasad bayi perempuan itu ditemukan di Jalan Raya H Joan RT 004 RW 001 Kelurahan Pakujaya, pada Selasa (7/6/2022) sekitar pukul 09.30 WIB.
Ketua RT 004 RW 001 Kelurahan Pakujaya, Marsa (69), mengatakan bahwa jasad bayi itu ditemukan oleh warga dalam keadaan tanpa busana.
"Telentang kakinya arah jalan, tanpa busana sama sekali, enggak ada (alas)," ujar Marsa saat ditemui di lokasi penemuan bayi, Rabu (8/6/2022).
Selain itu, bayi tersebut masih berlumuran darah. Marsa menduga, bayi berjenis kelamin perempuan itu baru saja dilahirkan, karena masih ada tali pusatnya.
"Dari leher ke arah tali pusat darah kering, kalau tali pusat masih basah," ungkap Marsa.
Marsa mengatakan, jasad bayi tersebut mulanya dikira boneka.
"Yang teleponin pertama Pak Benny (saksi) yang lihat pertama. Dikira boneka, enggak tahunya bayi perempuan, cuma sudah enggak ada nyawanya," kata Marsa.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/06/09/19035081/polisi-bayi-yang-ditemukan-di-serpong-utara-meninggal-diduga-akibat