JAKARTA, KOMPAS.com - Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Barat mencatatkan perkembangan terbaru terkait kasus dugaan hepatitis akut misterius di Jakarta Barat, per Jumat (10/6/2022).
Kasie Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Sudinkes Jakarta Barat Arum Ambarsari, mengatakan bahwa saat ini terdapat penambahan orang yang diduga terjangkit penyakit yang belum diketahui penyebabnya tersebut.
"Berdasarkan data pada pagi ini, jumlah pasien yang diduga terjangkit penyakit hepatitis misterius akut yaitu sebanyak sembilan orang," kata Arum saat dikonfirmasi, Jumat.
Arum merinci, sembilan pasien yang diduga mengidap penyakit tersebut berada dalam klasifikasi kondisi yang berbeda.
"Sembilan orang terduga tersebut dengan rincian dua orang probable atau memiliki peningkatan kadar enzim hati di atas angka 500, Dan tujuh orang lainnya terklasifikasi sebagai suspek dengan peningkatan kadar enzim di bawah angka 500," jelas Arum.
Selain sembilan pasien tersebut, Arum mengatakan saat ini terdapat dua pasien yang masuk klasifikasi pending atau masih menunggu pemeriksaan varian hepatitis lain.
"Kasus pending artinya masih menunggu hasil pemeriksaan Hepatitis A, B, C, D dan E. Apabila salah satu ada yang positif, maka dikeluarkan dari kasus Hepatitis misterius. Nah, saat ini terdapat dua kasus pending," jelas Arum.
Lebih lanjut Arum menyebut delapan pasien yang diduga terjangkit hepatitis akut misterius saat ini sudah dinyatakan sembuh seluruhnya.
Sedangkan, satu orang pasien dinyatakan meninggal dunia pada April 2022 lalu. Arum mengatakan, pasien tersebut baru diduga mengidap hepatitis akut beberapa waktu setelah meninggal.
Sebelum meninggal dunia, pasien anak berusia 11 tahun tersebut sempat menerima perawatan. Saat itu, pasien dilaporkan mengalami gejala mual hingga kulit menguning.
"Awalnya demam dan mual muntah, kemudian diare, lalu mulai (mata dan kulit) kuning dan turun kesadaran," jelas Arum beberapa waktu lalu.
Arum mengatakan, anak tersebut dinyatakan meninggal dunia setelah menjalani sejumlah perawatan.
"Pasien tersebut sakit di tanggal 5 April 2022, lalu dirujuk ke RSUD Sawah Besar pada 15 April 2022, kemudian dirujuk ke RS Cipto Mangunkusumo pada 17 April 2022. Dua hari kemudian dinyatakan meninggal dunia," kata Arum.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/06/10/12021541/kasus-hepatitis-akut-misterius-di-jakarta-barat-bertambah-2-probable-7