Salin Artikel

Keputusan soal Penangguhan Penahanan Terdakwa Pembakar Bengkel Bakal Dibacakan saat Sidang Senin Depan

TANGERANG, KOMPAS.com - Hasil pengajuan penangguhan penahanan Mery Anastasia, terdakwa pembunuhan berencana baru bakal dibacakan saat sidang di Pengadilan Negeri (PN) Tangerang, Kota Tangerang, pada Senin (13/6/2022).

Perempuan yang diduga membakar bengkel hingga tiga orang tewas itu diketahui ditahan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Wanita Kota Tangerang, Banten, sejak Selasa (7/6/2022).

Dosma Roha Sijabat, kuasa hukum Mery, berujar bahwa kliennya bakal tetap ditahan di lapas itu lantaran hasil pengajuan penangguhan penahanan baru bisa dibacakan pada Senin pekan depan.

"Mau di-acc (accept) atau enggak itu pas sidang hari Senin nanti. Untuk saat ini, (Merry) masih di lapas," kata Dosma saat dihubungi, Jumat (10/6/2022).

Menurut dia, hasil pengajuan penangguhan penahanan Mery memang hanya bisa dibacakan saat sidang berlangsung.

Sebab, Mery telah beberapa kali mengajukan pembantaran karena sejumlah alasan saat sidang sebelumnya.

"Kalau hasilnya dibacakan sebelum sidang enggak bisa. Posisinya kan (Mery) sudah pernah pembantaran sebelumnya," ujar Dosma.

Di sisi lain, timnya kini tetap berupaya agar pihak PN Tangerang bisa membacakan hasil pengajuan penangguhan penahanan sebelum sidang pada Senin pekan depan.

Upaya itu dilakukan dengan cara bernegosiasi antara timnya, dibantu dengan Komisi Nasional Perlindungan Anak, dan PN Tangerang.

"Tapi kami masih mengupayakan negosiasi sana-sini ya, termasuk dari Komnas Perlindungan Anak," tutur dia.

Dalam kesempatan itu, Dosma menambahkan, buah hati Mery yang kini dijaga pihak keluarga kliennya masih memiliki stok air susu ibu perah (ASIP).

"Untuk sekarang untuk anaknya masih tercukupi," kata dia.

Untuk diketahui, Mery baru saja berpisah dengan putrinya yang berusia 2,5 bulan saat terdakwa tersebut ditahan di lapas pada Selasa pekan ini.

Sebelum ditahan di lapas, Mery masih bisa menjaga putrinya karena dia menjadi tahanan rumah.

Dikonfirmasi secara terpisah, Kepala Seksi Humas PN Tangerang Arief B Cahyono mengonfirmasi bahwa majelis hakim bakal membacakan hasil pengajuan penangguhan penahanan pada sidang Senin depan.

"Sidang berikutnya, majelis hakim akan mengambil sikap apakah akan dikabulkan atau tidak," ujarnya, Jumat.

"Kalau dikabulkan, akan dikeluarkan penetapan," sambung Arief.

Sebagai informasi, Mery kini sedang menjalani sidang yang menjeratnya di PN.

Sidang terakhir yang diikuti Mery di PN Tangerang pada Selasa pekan ini beragendakan pemeriksaan terdakwa.

Mery didakwa pasal berlapis, yakni Pasal 340, 338, 187 Ayat 3, dan Pasal 187 Ayat 1 KUHP.

Adapun korban tewas dalam kebakaran tersebut berjumlah tiga orang, yakni ED (63), LI (54), dan LE (35).

ED dan LI merupakan sepasang suami istri, sedangkan LE merupakan anak laki-laki dari pasangan suami istri itu. Semasa hidupnya, LE berpacaran dengan Mery.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/06/10/18483791/keputusan-soal-penangguhan-penahanan-terdakwa-pembakar-bengkel-bakal

Terkini Lainnya

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke