Salin Artikel

Sebelum Kebakaran Bengkel di Tangerang, Saksi Sebut Korban Masuk dengan Tergesa-gesa

TANGERANG, KOMPAS.com - Saksi kasus kebakaran bengkel di Cibodas, Kota Tangerang, Yahya Juhaya (40), mengaku sempat melihat korban LE (35) pada malam kejadian, Jumat 6 Agustus 2021.

Yahya merupakan pedagang sayur yang lapaknya terletak di sebelah bengkel. Menurut dia, LE membawa barang dengan tergesa-gesa ketika masuk ke dalam bengkel yang juga menjadi kediaman keluarga korban.

Kendati demikian, Yahya tidak dapat memastikan barang apa yang dibawa LE.

"Jam 23.20 ada mobil datang, warnanya hitam. Saya enggak tahu itu mobil siapa. Parkirnya persis di depan ruko yang kebakar," ucap Yahya, dalam sidang di Pengadilan Negeri (PN) Tangerang, Kota Tangerang, Senin (13/6/2022).

Adapun mobil berwarna hitam itu dikendarai oleh terdakwa Mery Anastasia, kekasih LE ketika itu. Dalam kasus ini, Mery diduga sebagai pelaku pembakaran bengkel.

Yahya mengatakan, saat itu ia mulai berjualan pukul 18.00 WIB. Sekitar pukul 23.20 WIB, ia melihat mobil berwarna hitam yang datang dan parkir di depan bengkel milik LE.

Kemudian, ia melihat LE keluar dari melalui pintu penumpang bagian depan. Yahya mengaku tidak menyapa sebab LE terlihat tergesa-gesa memasuki bengkel.

"Saudara Leon (LE) keluar dari mobil. Saya kira dia tergesa-gesa," katanya.

Yahya menyebutkan, LE masuk ke bengkel sambil membawa barang.

"Membawa tentengan, entah apa saya kurang tahu. Itu tentengan ada dua, di tangan kiri kanannya," sebut dia.

Setelah itu, Yahya mendengar suara gemuruh dari dalam bengkel. Menurut dia, suara gemuruh muncul sekitar 5 sampai 10 menit sejak LE masuk ke bangkel.

"Ada suara gemuruh, itu 5-10 menit setelah dia (LE) masuk," ujarnya.

Usai terdengar gemuruh, Yahya menyebutkan bahwa Mery keluar dari mobilnya. Mery kemudian menutup pintu mobil yang dibiarkan terbuka oleh LE.

Setelah itu, kata Yahya, Mery memindahkan mobil tak jauh dari bengkel. Selanjutnya, Yahya melihat LE sedang mematikan api di pintu bengkel.

"Di pintu besi, Leon madamin api yang masih kecil. Diinjak-injak. Itu sekitar lima detik" tuturnya.

Yahya mengatakan dirinya berjarak sekitar satu meter dari tempat LE memadamkan api. Beberapa saat kemudian, dia mendengar suara gemuruh yang lebih besar lagi.

Saat itu, Yahya lari ke deretan toko yang berada di seberang bengkel. "Suara gemuruh makin besar, api semakin besar," tuturnya.

Selain LE, korban tewas dalam peristiwa tersebut yakni ED (63) dan LI (4). Mereka adalah orangtua LE.

Sementara, Mery didakwa pasal berlapis, yakni Pasal 340, 338, 187 ayat (3), dan Pasal 187 ayat (1) KUHP. Kini ia ditahan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Wanita Kota Tangerang, Banten.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/06/13/23484811/sebelum-kebakaran-bengkel-di-tangerang-saksi-sebut-korban-masuk-dengan

Terkini Lainnya

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Megapolitan
Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Ketika Si Kribo Apes Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Ketika Si Kribo Apes Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Megapolitan
3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke