Salin Artikel

Pergerakan Penumpang Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta Melonjak, Capai 120.000 Orang Per Hari

Kini, jumlah penumpang di bandara internasional tersebut mencapai angka 120.000 per hari. Sebelum adanya pelonggaran aktivitas masyarakat, hanya ada 60.000-70.000 penumpang per hari di Bandara Soekarno-Hatta.

Senior Manager of Branch Communication and Legal Bandara Soekarno-Hatta M Holik Muardi berujar, pihaknya telah menyesuaikan sejumlah layanan untuk menghadapi situasi penerbangan yang kembali normal itu.

"Ketika lalu lintas penerbangan mulai mengalami pemulihan, maka kami melakukan penyesuaian layanan dan fasilitas," ujar Holik dalam keterangannya, Kamis (16/6/2022).

Salah satu layanan yang kembali dioperasikan adalah Kereta Api Layang (Kalayang) atau Sky Train. Layanan ini kembali berfungsi mulai Rabu (15/6/2022).

Untuk diketahui, Kalayang berhenti beroperasi sementara sejak April 2020. Layanan itu sempat beroperasi sebentar saat periode mudik Lebaran 2022.

Holik menyatakan, layanan itu dapat dinikmati penumpang pesawat atau pengunjung bandara setiap hari, mulai pukul 06.00 WIB-21.00 WIB.

Kalayang merupakan moda transportasi berbasis rel yang mengubungkan Terminal 1-Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta dan Stasiun Kereta Bandara.

Menurut Holik, layanan itu disediakan secara gratis.

Pihaknya berharap, operasional Kalayang secara reguler kini dapat meningkatkan standar pelayanan di Bandara Soekarno-Hatta.

"Sehingga, penumpang pesawat dan pengunjung di Bandara Soekarno-Hatta dapat semakin nyaman dan mudah untuk berpindah satu terminal penumpang ke terminal penumpang lainnya," tutur Holik.

"Termasuk (juga) dari Stasiun Kereta Bandara menuju terminal penumpang atau sebaliknya," sambungnya.

Kalayang tersebut akan berhenti di sejumlah shelter di Bandara Soekarno-Hatta.

Rute kalayang tersebut meliputi Terminal 1-Stasiun Kereta Bandara-Terminal 2-Terminal 3, serta sebaliknya.

Di setiap shelter, lanjut Holik, kalayang hanya akan berhenti selama satu menit.

Kalayang secara bergiligan mendatangi setiap shelter per 13 menit.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/06/16/15222361/pergerakan-penumpang-pesawat-di-bandara-soekarno-hatta-melonjak-capai

Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke