"Kalau sekarang sifatnya masih standby. RLC siap menerima kedatangan pasien yang membutuhkan perawatan," ujar Suhara saat dikonfirmasi, Selasa (21/6/2022).
Hal itu, kata dia, dilakukan sebagai persiapan apabila penambahan angka harian kasus Covid-19 terus meningkat.
"Saat ini tidak ada pasien dirawat di RLC. (Disiagakan) apabila terjadi lonjakan," kata Suhara.
Ia menjelaskan, tempat isolasi terpusat itu sudah kosong atau tidak ada pasien sejak 29 Maret 2022.
Sebelumnya, pada 1-7 Februari 2022 terdapat sebanyak 266 pasien dirawat di RLC Tangsel.
Angka itu kemudian terus menurun menjadi 199 pada 8-14 Februari 2022, lalu 119 pasien pada 15-21 Februari 2022.
Kemudian, 83 pasien pada 22-28 Februari 2022, 33 pasien pada 1-7 Februari 2022, 27 pasien pada 8-14 Maret 2022.
Lalu, hanya ada 8 pasien yang dirawat pada 15-28 Maret 2022.
"Sejak tanggal 29 Maret 2022 sudah tidak ada lagi pasien yang dirawat di RLC," kata Suhara.
Sebelumnya diberitakan, kasus Covid-19 di Kota Tangerang Selatan kembali meningkat setelah hari raya Idul Fitri atau Lebaran pada 2 Mei 2022.
Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie menyebutkan, pemerintah telah memprediksi peningkatan kasus akan terjadi setelah Lebaran.
"Ya, memang pasca-Lebaran ini kami sudah memprediksi sebetulnya, saya sudah hati-hati sebenarnya, pasca-Lebaran pasti ada peningkatan," ujar Benyamin kepada wartawan, Selasa (14/6/2022).
Benyamin mengatakan, penularan Covid-19 dapat terjadi karena tingginya interaksi dan mobilitas masyarakat, terutama saat mudik.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/06/21/21032531/rumah-lawan-covid-19-tangsel-disiagakan-kembali-tampung-pasien-jika