Kata dia, penyelenggaraan Fomula E telah memberikan dampak ekonomi sebesar Rp 2,6 triliun.
"Kegiatan Formula E yang kemarin juga memberikan dampak ekonomi yang sangat signifikan. Studi dilakukan oleh Indef menunjukkan dampak ekonomi mencapai Rp 2,6 triliun," kata Anies dalam konferensi pers di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (24/6/2022) malam.
"Ini adalah angka yang cukup tinggi dan ikut meningkatkan pertumbuhan PDB (produk domestik bruto) di Jakarta sebesar 0,1 persen," ujar dia.
Sebelumnya diberitakan, Insititute for Development of Economic and Finance atau Indef memastikan bahwa penyelenggaraan Formula E 2022 memberikan dampak ekonomi total Rp 2,638 triliun bagi DKI Jakarta atau berkontribusi 0,08 persen pada pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta 2022.
Dampak total itu terdiri dari dampak terhadap tambahan PDRB DKI Jakarta dan dampak langsung.
Kepala Pusat Makro dan Keuangan Indef M Rizal Taufikurahman, dalam diskusi publik bertema ”Dampak Penyelenggaraan Jakarta E-Prix 2022”, Kamis (23/6/2022), menjelaskan bahwa dampak ekonomi langsung merupakan jumlah pengeluaran yang tercipta akibat adanya perhelatan Jakarta E-Prix 2022.
Indef menganalisis, dampak ekonomi langsung dengan adanya Jakarta E-Prix sebesar Rp 597 miliar.
Angka sebesar itu muncul dari alokasi capex Rp 213 miliar, alokasi opex Rp 112 miliar, commitment fee Rp 216 miliar. Kemudian, pengeluaran pengunjung dan tiket Rp 52,4 miliar dan UMKM Rp 4,45 miliar.
”Artinya, besaran Rp 597 miliar itu muncul sejak awal pelaksanaan, persiapan, sampai pelaksanaan,” kata Rizal dilansir dari Kompas.id, Jumat.
Penyelenggaraan Jakarta E-Prix juga berdampak pada pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta. Produk domestik regional bruto (PDRB) dihitung meningkat 0,105 persen atau senilai Rp 2,041 triliun (angka konstan).
Jadi, dampak total penyelenggaraan Jakarta E-Prix terhadap pertumbuhan ekonomi riil DKI Jakarta adalah Rp 2,638 triliun.
Angka itu berkontribusi 0,08 persen pada pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/06/24/21091621/anies-dampak-ekonomi-formula-e-jakarta-capai-rp-26-triliun-sangat