Salin Artikel

Angka Harapan Hidup Warga Jakarta Disebut Berkurang hingga 4 Tahun, Ini Sanggahan Pemprov DKI...

Widyastuti mengatakan, angka harapan hidup di DKI Jakarta justru semakin meningkat dalam empat tahun terakhir.

"Data di kita menunjukan bahwa umur harapan hidup (penduduk) di DKI Jakarta itu semakin meningkat," kata Widyastuti di Balaikota DKI Jakarta, Senin (27/6/2022).

Hal itu terjadi karena Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus menggenjot pembangunan ruang terbuka hijau.

Taman-taman yang dibangun, kata Widyastuti, memberikan kualitas udara yang lebih baik untuk penduduk Jakarta.

"Kita tahu sudah diperbanyaknya taman di DKI tentu harapannya mengurangi polusi tadi," papar dia.

Selain itu, Widyastuti menyebut ada banyak faktor penyebab angka harapan hidup menurun atau meningkat, dan itu bukan hanya berasal dari polusi udara.

"Banyak faktor, tentu bukan hanya semata-mata fisik seseorang, tetapi bagaimana dari awal menerapkan gaya hidup sehat," papar dia.

Dinkes DKI Jakarta juga membeberkan data Badan Pusat Statistik (BPS) selama tiga tahun terakhir, terhitung dari 2019 hingga 2021.

Disebutkan, angka harapan hidup penduduk kelahiran 2019 adalah 72,79 tahun. Sedangkan angka harapan hidup penduduk kelahiran 2020 berada pada angka 72,91 tahun.

Angka harapan hidup itu meningkat menjadi 73,01 tahun bagi warga kelahiran 2021.

Data AQLI

Berdasarkan data Air Quality Life Index (AQLI) yang ada di dalam laporan Energy Policy Institute at the University of Chicago (EPIC), penduduk di Jakarta diperkirakan kehilangan angka harapan hidup rata-rata tiga hingga empat tahun akibat polusi udara.

Penghitungan tersebut didasarkan pada laporan tahunan kualitas udara yang dirilis 14 Juni 2022.

"Penduduk yang tinggal di bagian paling tercemar di Asia Tenggara, yakni di wilayah sekitar kota Mandalay, Hanoi, dan Jakarta, diperkirakan akan kehilangan angka harapan hidup rata-rata tiga hingga empat tahun," tulis laporan AQLI, Minggu (19/6/2022).

Disebutkan juga, hampir seluruh wilayah Asia Tenggara dianggap memiliki tingkat polusi yang tidak aman. Angka polusi meningkat 24 persen dalam satu tahun di beberapa wilayah.

Pandemi Covid-19 tidak menyurutkan polusi partikular rata-rata tahunan global (PM2.5). Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga merevisi tingkat aman paparan polusi dari semula 10 mikrogram per meter kubik kini menjadi 5 mikrogram per meter kubik.

"Pedoman baru tersebut membawa sebagian besar dunia atau 97,3 persen global populasi ke dalam zona tidak aman," tulis laporan tersebut.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/06/27/21190371/angka-harapan-hidup-warga-jakarta-disebut-berkurang-hingga-4-tahun-ini

Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke