Salin Artikel

Ketika Seorang Gadis Diculik Pria Bersenjata yang Bawa Mobil Berpelat Dinas Polisi, Minta Tebusan Rp 50 Juta

Dia ditangkap karena melawan arus lalu lintas saat mengendarai mobil dan menabrak belasan kendaraan lain. Pria itu kemudian dibawa ke Mapolda Metro Jaya.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan, pria tersebut ternyata pelaku penculikan dan penyekapan.

Saat kejadian, pelaku tengah berusaha melarikan diri dari polisi yang hendak menangkapnya.

"Iya terkait kejadian kemarin itu diamankan satu orang, pelaku kasus penyekapan. Sekarang masih kami kembangkan," ujar Hengki kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Senin.

Culik gadis di mal dan minta tebusan

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan, pelaku penculikan dan penyekapan yang ditangkap pada Senin sore itu berinisial R (42).

Pelaku menculik seorang anak perempuan di bawah umur berinisial CAT (16) pada Senin siang, atau beberapa jam sebelum tertangkap.

Pada saat kejadian, CAT pamit kepada orangtuanya untuk pergi ke mal Season City di Jakarta Barat bersama temannya.

"Beberapa waktu kemudian, saksi (rekan korban) memberi tahu ibu korban, LA, bahwa CAT dibawa oleh seorang laki-laki tidak dikenal menggunakan mobil," ujar Zulpan dalam keterangannya, Selasa (5/7/2022).

Zulpan belum menjelaskan secara rinci perihal penculikan dan penyekapan tersebut.

Dia hanya mengatakan bahwa R kemudian meminta uang tebusan kepada LA dan keluarganya jika ingin korban segera dibebaskan.

"Setelah itu, terlapor juga meminta uang tebusan sebesar Rp 50 juta," kata Zulpan.

Setelah mendapat informasi tersebut, LA langsung melaporkan kejadian yang menimpa anaknya ke Polda Metro Jaya.

Penyidik pun langsung menyelidiki laporan tersebut dan mengejar pelaku yang terlacak di wilayah Kampung Bahari.

"Tim Opsnal mendapatkan informasi mobil pelaku terparkir di dalam Kampung Bahari, kemudian dilakukan pengejaran terhadap pelaku hingga Jalan Sunter Karya Timur," kata Zulpan.

Pakai mobil berpelat dinas polisi dan bawa senjata

Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, pelaku beraksi dengan modus mengaku sebagai anggota Polri. Dia pun menggunakan mobil berwarna hitam dengan pelat nomor dinas khusus kepolisian, yakni RFP.

Kendaraan tersebut digunakan pelaku untuk membawa korban saat berada di pusat perbelanjaan, dan juga ketika kabur melawan arus di Jalan Sunter Karya Timur.

"Yang kami amankan satu mobil Toyota Vios warna hitam yang digunakan pelaku dengan pelat nopol B 999 RFP," kata Zulpan.

Selain itu, kata Zulpan, pelaku juga membekali diri dengan sepucuk senjata ketika melakukan aksi penculikan dan penyekapan tersebut.

Setelah diperiksa, senjata tersebut ternyata berjenis airsoft gun. Pelaku membawa senjata itu untuk meyakinkan orang lain bahwa dirinya seorang polisi.

"Jadi ditemukan satu pucuk senjata airsoft gun milik pelaku," ucap Zulpan.

Terkini, R sudah berada di Mapolda Metro Jaya dan tengah menjalani pemeriksaan intensif bersama penyidik Ditrektorat Reserse Kriminal Umum.

Pelaku positif konsumsi sabu

Dalam pemeriksaan tersebut, penyidik juga turut melakukan tes urine terhadap R. Hasilnya, dinyatakan bahwa R positif mengonsumsi narkoba jenis sabu-sabu.

"Hasil cek urine positif amphetamine dan methamphetamine," ujar Zulpan dalam keterangannya, Selasa (5/7/2022).

Menurut Zulpan, tes urin dilakukan karena sebelumnya penyidik juga menemukan alat hisap sabu dan timbangan khusus di mobil pelaku.

"Ditemukan satu alat hisap narkoba jenis sabu-sabu dan timbangan narkoba jenis sabu-sabu," kata Zulpan.

Sampai saat ini, penyidik Polda Metro Jaya masih terus mengembangkan kasus penculikan dan penyekapan yang dilakukan oleh pelaku, dengan modus mengaku sebagai polisi tersebut.

"Sekali lagi, ini ada beberapa kasus yang kami tangani. Mereka menyamar seolah-olah sebagai anggota kepolisian, kemudian melakukan pemerasan," ungkap Hengki.

"Seperti yang terjadi di Bekasi, dan sekarang terjadi di Jakarta dan tersangka sudah kami tangkap," pungkasnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/07/06/09012691/ketika-seorang-gadis-diculik-pria-bersenjata-yang-bawa-mobil-berpelat

Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke