Salin Artikel

Ada Pameran Seni Rupa di Museum Nasional, Hasil Lelang Capai Puluhan Juta Rupiah

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah karya seni rupa, seperti lukisan, patung, dan seni digital dipamerkan di Museum Nasional atau yang dikenal dengan Museum Gajah, Jakarta Pusat.

Karya siswa-siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) Labschool Jakarta yang mengusung tema Jendela Nusantara itu telah dipamerkan sejak 12 Juli hingga 17 Juli 2022.

Kepala Sekolah SMA Labschool Suparno Sastro berharap pameran karya seni rupa ini bisa memberikan inspirasi kepada para pelajar untuk berkarya dengan lebih baik.

"Selain itu, diharapkan mereka mampu memamerkan karyanya di ruang publik yang lebih besar," ujar Suparno, Minggu (17/7/2022).

Setidaknya ada 70 karya seni yang dipamerkan. Tak hanya dipamerkan, penyelenggara turut melelang karya tersebut.

Hasil lelang penjualan lukisan itu nantinya akan disumbangkan untuk Yayasan Sahabat Anak Manggarai, Jakarta. "Yayasan itu dipilih karena mereka lebih membutuhkan bantuan keberlangsungan belajarnya," kata Suparno.

Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fadli Zon berujar menilai pameran dan lelang seperti memang masih jarang dilakukan oleh kelompok siswa. Menurut dia, biasanya pameran dan lelang dilakukan oleh kalangan mahasiswa atau pun profesional.

"Ini bisa jadi satu batu loncatan penting. Dan bisa menjadi satu portofolio bahwa ekspresi seni, budaya, kreativitas, dan imajinasi apapun bidangnya atau pun profesi mereka nanti," ujar Fadli.

Adapun hasil lelang tersebut mencapai hampir Rp 60 juta. Sebanyak 70 persen penjualan akan disumbangkan ke yayasan yang telah ditunjuk.

Sejumlah pengunjung yang tertarik atas karya tersebut pun tak ragu menawar dengan harga terbaik.

Misalnya saja, lukisan berjudul Lady in the Meadow karyw Zahra Khairunnisa terjual dengan harga Rp1.849.000. Kemudian, ada pula lukisan berjudul Memori Bunga dalam Vas Kaca karya Aqiela Shafa dijual dengan harga Rp3.099.000.

Ada pula lukisan berjudul Emas di Hulu Karya Naira Faiza berhasil dilelang dengan harga Rp1.799.000,-
Kemudian, lukisan berjudul Silent Treatment karya Omar Muhammad Athalla dijual dengan harga Rp2.099.000.

Lalu, ada lukisan berjudul Batik Kampoeng karya Nayla Cahya dibanderol Rp3.100.000, serta lukisan berjudul Gelatik Jawa karya Rp2.599.000. Kemudian, lukisan digital berjudul Perjamuan karya Keiza Putri Robbani laris dengan harga Rp3.799.000.

Tak hanya lukisan, karya seni pahat berjudul Elephas Masimus Sumatranus karya Nayla Cahya laku terjual sekitar Rp2.000.000. Adapun penjualan tidak hanya dilakukan saat pelelangan, melainkan sejak pameran dibuka.

Lewat pameran ini, diharapkan siswa-siswi tersebut bisa mempublikasikan lebih luas mengenai cerita rakyat melalui karya seni. Harapannya, karya itu akan selalu diingat dan menjadi hiburan bagi masyarakat Indonesia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/07/17/15403531/ada-pameran-seni-rupa-di-museum-nasional-hasil-lelang-capai-puluhan-juta

Terkini Lainnya

Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor, Banjirnya kayak Lautan

Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor, Banjirnya kayak Lautan

Megapolitan
Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Megapolitan
Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Megapolitan
Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Megapolitan
Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Megapolitan
Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Megapolitan
Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Megapolitan
Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Megapolitan
Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Megapolitan
Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Megapolitan
Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal 'Study Tour', Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal "Study Tour", Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Megapolitan
Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Megapolitan
KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

Megapolitan
Mau Bikin 'Pulau Sampah', Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Mau Bikin "Pulau Sampah", Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke