Hal itu dilakukan setelah penyidik Subdit Siber Ditreskrimsus menangkap seorang pembuat konten atau content creator yang membuat dan mengunggah video bermuatan ujaran kebencian terhadap Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran.
"Akun ini kan boleh kami bilang akun enggak jelas. Kami sedang telusuri siapa adminnya ini," ujar Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Metro Jaya Kombes Auliansyah Lubis, Kamis (28/7/2022).
"Nanti kalau kami sudah dapatkan adminnya, tentunya kami akan proses hukum yang bersangkutan," sambung dia.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, kata Auliansyah, content creator tersebut mendapatkan bahan dan materi untuk diolah menjadi konten video bernuansa ujaran kebencian dari akun @opposite6890.
Konten itu kemudian diunggah oleh pelaku ke media sosial Snackvideo miliknya untuk mendapatkan keuntungan dari banyaknya penonton konten tersebut.
"Jadi dia mengikuti video yang dimunculkan di akun opposite ini, kemudian dia juga punya aplikasi untuk membuat dan menggabungkan video tersebut, kemudian dia juga punya aplikasi yang bisa mengubah suara," ungkap Auliansyah.
Diberitakan sebelumnya, Polda Metro Jaya menangkap pembuat video bermuatan ujaran kebencian kepada Fadil Imran.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan, pelaku berinisial AH (24) ditangkap pada Rabu (27/7/2022) di kawasan Rancasari, Kota Bandung, Jawa Barat.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, kata Zulpan, AH mengunggah sejumlah video bermuatan ujaran kebencian terhadap suku, agama, ras dan antar golongan (SARA) terhadap pemerintah serta pejabat publik.
Salah satunya adalah video yang menarasikan bahwa Kapolda Metro Jaya merupakan kartel narkoba. Fadil juga disebut melindungi gembong hingga pengedar narkoba.
"Modus yang digunakan oleh pelaku adalah yang bersangkutan membuat akun Snackvideo, lalu mengunggah video yang berisi berita bohong dan belum tentu kebenarannya," kata Zulpan.
Dalam video bermuatan ujaran kebencian terhadap Fadil Imran yang dibuat AH, dijelaskan bahwa Polresta Bandara Soekarno-Hatta berhasil mengungkap kasus peredaran narkoba jaringan internasional.
Namun, pelaku dalam narasi videonya menyebutkan bahwa kasus tersebut kemudian dihentikan secara diam-diam oleh Kombes Pol Edwin Harianja yang kala itu menjabat Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta.
Hal itu pun berujung pada penggantian Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta dan pencopotan Kasatanarkoba beserta jajarannya.
"Akhirnya diketahui, kasus tersebut di 86 kan. Namun karena Kombes Pol Edwin Harianja adalah orang kesayangan Ferdy Sambo maka kasus tersebut disenyapkan," seperti dikutip dari video tersebut.
"Lalu uang Rp 40 miliar diberikan untuk Fadil sebagai Kapolda Metro karena merasa dilangkahi. Dan Rp 10 miliar untuk Kapolresta Bandara Soekarno Hatta," demikian lanjutan narasi dalam video itu.
Kini, kata Zulpan, AH sudah ditetapkan sebagai tersangka. Dia dijerat Pasal 28 ayat 2 juncto Pasal 45 ayat 2 Undang-Undang (UU) Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
"Tersangka juga dijerat dengan Pasal 14 dan 15 UU Nomor 1 Tahun 1946 dan Pasal 207 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana," pungkas Zulpan.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/07/28/17022361/polda-metro-telusuri-pemilik-akun-opposite6890-usai-tangkap-pembuat-video