Salin Artikel

100 Penyandang Tunanetra di Jakarta Barat Akan Dilatih Jadi Penyiar Podcast

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Jakarta Barat bersama Kominfo RI dan Paberik Soeara Rakjat, akan melatih 100 orang penyandang tunanetra di Jakarta Barat untuk menjadi penyiar maupun memulai bisnis di kanal podcast.

Pelatihan bertajuk "Kelas Podcast Difabel Netra" tersebut akan digelar di ruang Ali Sadikin kantor Wali Kota Jakarta Barat, Sabtu (13/8/2022).

Pelatihan akan diikuti 100 anggota Perhimpunan Tunanetra Indonesia di Jakarta Barat.

"Tunanetra kan punya keterbatasan pengelihatan. Namun di balik keterbatasan itu, mereka punya talenta-talenta yang bisa dikembangkan. Bukan hanya keahlian umum seperti jadi tukang pijat, sebenarnya mereka bisa mengerjakan hal lain," kata Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Barat Suprapto kepada wartawan, Jumat (12/8/2022).

Melalui pelatihan ini, ia berharap penyandang tunanetra dapat mengembangkan diri dan memanfaatkan keahlian dalam penyiaran.

"Jadi harapannya, dengan adanya pelatihan ini para tunanetra bisa mengembangkan dirinya, bisa berdikari dengan memanfaatkan keahliannya tersebut," harap Suprapto.

Suprapto menyebut pelatihan tersebut merupakan pelatihan dasar. Ia mengatakan, akan ada pelatihan-pelatihan lanjutan ke depannya.

Selain itu, pihaknya juga akan memberi bantuan pemodalan alat-alat kebutuhan siaran.

"Kalau itu (alat-alat) dalam pengembangan pasti butuh lah ya untuk aktivitas podcast, tapi intimya mereka diberikan pelatihan untuk membuat podcast tersebut," sebut Suprapto.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/08/12/22575371/100-penyandang-tunanetra-di-jakarta-barat-akan-dilatih-jadi-penyiar

Terkini Lainnya

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke