Salin Artikel

Saat Lapangan Becek Tak Gentarkan Semangat Paskibra di Tangerang, "Suatu Kebanggaan Bisa Selesaikan Tugas dengan Baik"

TANGERANG, KOMPAS.com - Amanat sebagai pasukan pengibar bendera (paskibra) adalah sebuah tanggung jawab yang besar.

Pasukan ini digembleng sedemikian rupa selama satu bulan lamanya agar bisa mengibarkan Sang Saka Merah Putih di hari ulang tahun (HUT) Republik Indonesia.

Mereka pun dituntut harus siap dengan segala kondisi di lapangan ketika momen pengibaran bendera yang sesungguhnya datang. 

Meski mengetahui tanggung jawab yang ia emban sebagai paskibra, Hendri tidak pernah menyangka bahwa tantangan yang akan ia hadapi adalah lapangan becek berlumpur yang baru saja diguyur hujan lebat.

Salah satu anggota paskibra yang bertugas di Lapangan Stadion Mini Larangan Indah, Tangerang, ini mengaku sempat khawatir saat mengetahui kondisi lapangan dipenuhi genangan air sesaat sebelum mengibarkan bendera pada Rabu (17/8/2022).

"Jadi sebenarnya hujannya dari kemarinnya, pas subuh itu kita mengecek lapangan ternyata sudah becek. Kalau khawatir takut terpeleset sih pasti ada," ujar Hendri saat dihubungi, Jumat (19/8/2022).

Dengan bantuan dari petugas pemadam kebakaran (damkar) dan Dinas Pertamanan Tangerang, genangan air itu pun bisa dikurangi.

Akan tetapi, lapangan tak kunjung kering sepenuhnya hingga pukul 08.00 WIB, di saat bendera harus dikibarkan.

Hendri dan teman-temannya pun maju ke "medan perang" membawa Sang Merah Putih dengan mengenakan seragam putih yang bersih dan rapi.

"Itu pertama kali saya melihat lapangan becek (saat bertugas). Saya takut ada yang terpeleset atau takut bendera kena (cipratan) air," kata Hendri.

Kendati demikian, Hendri bersama timnya mampu membawa Sang Dwiwarna berkibar hingga ke pucuk tiang bendera tepat waktu, tanpa menodai bendera tersebut.

Di sisi lain, pasukan itu terkena ciptaran air dan lumpur hingga pakaian mereka yang berwarna putih ternoda.

"Alhamdulillah semuanya lancar, tetap antusias semuanya. Kamu semua melaksanakan tugas dengan konsisten dan bertanggungjawab meski terkendala lapangan becek," ungkap Hendri.

Diwawancarai terpisah, Camat Larangan Gunawan Priahutama mengatakan, lapangan tersebut becek karena diguyur hujan sehari sebelum pelaksanaan upacara.

Gunawan menilai, tim paskibra yang bertugas tetap antusias mengibarkan bendera dan upacara berjalan lancar.

"Bangga sekali. Penghargaan setinggi-tingginya untuk jajaran paskibra Larangan," ujar Gunawan, Kamis (18/8/2022).

Menurut Gunawan, upacara 17 Agustus di Larangan setiap tahunnya selalu digelar di stadion tersebut.

"Upacara Agustus selalu dilakukan di situ setiap tahunnya. Baru tahun ini (becek), sebelumnya kebetulan pas Agustusan enggak hujan," ucap dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/08/19/09404951/saat-lapangan-becek-tak-gentarkan-semangat-paskibra-di-tangerang-suatu

Terkini Lainnya

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke