Laporan itu diterima pada Kamis (25/8/2022) malam.
Sebagai informasi, Gedung DPRD sebelumnya digeruduk oleh sejumlah oknum yang mengaku sebagai anggota Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) pada Kamis siang.
"Kita sudah terima laporannya dari anggota dewan. Kerusakan untuk pelaku 1 orang yang merusak. Pelaku dalam lidik, tapi sudah kita pegang nama-namanya. (Pelaku perusakan) inisial F," ujar Kapolresta Tangerang Kombes Raden Romdhon Natakusuma saat dikonfirmasi, Jumat (26/8/2022).
Ia mengatakan, terhadap pelaku F bakal disangkakan Pasal 406 KUHP tentang perusakan dengan hukuman paling lama dua tahun penjara.
Romdhon kemudian menjelaskan, kejadian berawal saat pelaku dengan jumlah lima orang itu mendatangi Kantor DPRD Kabupaten Tangerang.
Menurutnya, pelaku merupakan anggota dari organisasi masyarakat (ormas) Satria Muda Merah Putih.
"Ormas Satria Muda Merah Mutih. Di TKP (tempat kejadian perkara) yang merusak 1 orang, 4 lainnya itu tidak merusak. Tapi kita dalami nanti di penyelidikan," lanjut Romdhon.
Alasan kelima pelaku datang ke kantor DPRD adalah untuk menanyakan tindaklanjut surat yang mereka buat mengenai penolakan pendirian pembangunan rumah sakit.
"Lima orang itu datang ke dewan tidak ada kaitan masalah demo. Tapi karena merasa tidak ditindaklanjuti (surat), akhirnya protes kenapa tidak di tindaklanjuti. Karena mungkin kesal, terus merusak fasilitas yang ada di kantor dewan," kata Romdhon.
Beberapa fasilitas yang dirusak yaitu berupa alat deteksi suhu dan pot bunga.
"Motifnya kesal, jadi ini ancaman hukumannya di bawah 5 tahun. Kita akan proses lidik dan sidik ya terkait masalah itu," ungkap Romdhon.
Salah seorang petugas keamanan kantor DPRD Kabupaten Tangerang, Muhamad Syariansyah mengatakan peristiwa perusakan itu terjadi sekitar pukul 13.30 WIB.
"Mereka LSM yang mengaku dari Satria Muda datang ke kantor sebanyak lima orang. Dan sekitar pukul 13.30 langsung merusak fasilitas di sini," ujar Muhamad, Kamis.
Ia menjelaskan, awalnya kelima orang tersebut datang ke kantor dengan alasan hendak menanyakan surat aduan mereka soal penolakan rencana pembangunan RSUD Tigaraksa.
Tak lama kemudian, mereka langsung berteriak dan merusak sejumlah fasilitas.
"Sekelompok orang itu langsung menerobos ke kantor untuk menanyakan surat terkait pembangunan RSUD Tigaraksa. Namun, setelah mendapat penjelasan dari pegawai mereka langsung mengamuk," jelas Muhamad.
Selain itu, mereka sempat menantang para petugas keamanan untuk berkelahi saat dilakukan peleraian.
"Usai perusakan itu, kami (petugas keamanan) mencoba untuk melerai tetapi kami malah mendapat tantangan untuk berkelahi," kata Muhamad.
Fasilitas yang dirusak yaitu pot bunga, kursi dan meja.
Setelah para LSM berlalu, petugas langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polresta Tangerang.
"Sesuai instruksi pimpinan kami, saat ini kita laporkan ke Polres terkait kejadian itu," pungkas dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/08/26/18412821/terima-laporan-soal-perusakan-fasilitas-gedung-dprd-kapolresta-tangerang