Salin Artikel

Sempat Bermasalah dengan JNE, Rudi Samin Kembali Tuai Polemik: Kini Tutup Akses Warga Pakai Tembok

DEPOK, KOMPAS.com - Akses warga di Jalan Kedaung Tirta, Kelurahan Tirtajaya, Kecamatan Sukmajaya, Depok, ditutup dengan tembok pada Kamis (1/9/2022) kemarin.

Belakangan disebutkan bahwa orang yang menutup akses jalan warga itu adalah pria bernama Rudi Samin.

Lurah Tirtajaya, M Imran mengatakan, Rudi Samin mengklaim dia berhak melakukan penutupan jalan.

"Secara kronologis kita juga tidak tahu, karena Pak Rudi merasa itu tanahnya dan akses jalannya," kata Imran saat ditemui di Kantor Kelurahan Tirtajaya, Jumat (2/9/2022).

Kendati demikian, Imran belum dapat memastikan lahan tersebut milik siapa. Sebab, warga menyebutnya itu merupakan jalan desa.

"Saya belum bisa mengatakan karena belum ada dokumen," kata Imran.

"Kalau kebiasaan warga memang itu jalan yang biasa dilewatin," sambung dia.

Menurut Imran, tidak ada koordinasi dari pihak yang membangun tembok dengan warga.

Ia berharap adanya musyawarah antara masyarakat sekitar dan Rudi Samin. Sebab, jalan tersebut merupakan akses masyarakat untuk beraktivitas.

"Mudah-mudahan dengan keluhan warga yang berbatasan langsung dengan yang mobilitasnya tinggi, bisa diberikan kebijaksanaan oleh Pak Rudi," tutupnya.

Sebagai informasi, Rudi Samin juga sempat berpolemik dengan pihak ekspedisi JNE.

Dia menemukan kuburan beras bantuan sosial (bansos) yang diklaim dibuat di lahan miliknya di Jalan Tugu Jaya, Tirtajaya, Sukmajaya, Kota Depok,

"Saya sebagai pemilik tanah ini," kata Rudi Samin dalam video di kanal Youtube Kompas.com, Jumat (5/8/2022).

Rudi Samin mengeklaim tanah yang dimilikinya itu telah digunakan oleh JNE sebagai lahan parkir selama sembilan tahun terakhir.

Kebetulan gudang JNE berada persis di seberang lapangan itu.

Rudi Samin menyebutkan, selama sembilan tahun JNE tidak pernah izin ataupun membayar sewa penggunaan lahan parkir.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/09/02/15560611/sempat-bermasalah-dengan-jne-rudi-samin-kembali-tuai-polemik-kini-tutup

Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke