JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak lima orang demonstran ditangkap polisi dalam aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat, Senin (5/9/2022).
Mereka ditangkap karena kedapatan melakukan sweeping kendaraan berpelat merah di kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya dan naik ke atas kendaraan tersebut.
"Iya ada beberapa peserta aksi yang memang diamankan," ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin kepada wartawan, Senin (5/9/2022).
Menurut Komarudin, tindakan lima orang yang ditangkap tersebut telah membahayakan masyarakat dan mengganggu ketertiban umum.
Saat ini, kelima demonstran itu telah dibawa oleh petugas dan diperiksa di Polda Metro Jaya.
Sementara itu, petugas juga sedang mendalami apakah kelima orang tersebut merupakan penyusup atau bagian dari kelompok mahasiswa yang berunjuk rasa
"Ini yang masih kami dalami soal keberadaan mereka. Karena sebagaimana kita saksikan tadi, hampir seluruh massa mahasiswa sedang berkonsentrasi di bawah JPO Merdeka Barat," ungkap Komarudin.
"Sementara beberapa orang ini keluar, atau melakukan kegiatan sendiri di putaran Patung Kuda," pungkas dia.
Untuk diketahui, keputusan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) Sabtu (3/9/2022) sore telah menimbulkan gejolak di masyarakat.
Sejumlah elemen masyarakat dan mahasiswa pun bergerak, mereka menggelar aksi demonstrasi untuk memprotes kenaikan BBM, Senin (5/9/2022).
Salah satunya berlangsung di kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat yang digelar oleh sejumlah kelompok mahasiswa.
Sebelumnya, pemerintah telah mengumumkan kenaikan harga tiga jenis BBM. Kenaikan harga itu berlaku satu jam sejak diumumkannya keputusan ini, yakni Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30 WIB.
"Ini berlaku satu jam sejak diumumkannya penyesuaiannya harga ini. Jadi akan berlaku pada pukul 14.30 WIB," kata Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (3/9/2022).
Tiga jenis BBM yang harganya naik itu meliputi pertalite, solar subsidi, dan pertamax nonsubsidi.
Rinciannya, pertalite naik dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter.
Lalu, solar naik dari Rp 5.150 per liter menjadi 6.800 per liter. Kemudian, pertamax naik dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.
Presiden Joko Widodo mengatakan pemerintah telah berupaya sekuat tenaga untuk melindungi rakyat dari gejolak harga minyak dunia.
"Saya sebetulnya ingin harga BBM di dalam negeri tetap terjangkau dengan memberikan subsidi dari APBN," kata Jokowi.
Namun, anggaran subsidi dan kompensasi BBM tahun 2022 telah meningkat 3 kali lipat dari Rp 152,5 triliun menjadi Rp 502,4 triliun. Angka ini diperkirakan akan terus mengalami kenaikan.
Oleh karenanya, pemerintah memutuskan mengalihkan subsidi tersebut ke masyarakat yang kurang mampu melalui sejumlah bantuan sosial.
"Ini adalah pilihan terakhir pemerintah yaitu mengalihkan subsidi BBM sehingga harga beberapa jenis BBM yang selama ini mendapat subsidi akan mengalami penyesuaian," kata kepala negara.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/09/05/18271861/sweeping-dan-duduki-kendaraan-berpelat-merah-5-demonstran-ditangkap