Kepala Unit (Kanit) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Metro Jakarta Selatan AKP Mariana mengatakan, pemulihan trauma terhadap para korban dilakukan bersama Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A).
"Kami tidak memberikan konseling, tapi trauma healing itu kami merujuk ke P2TP2A. Ini lagi mau proses," kata Mariana saat dihubungi, Selasa (13/9/2022).
Penyidik Unit PPA Polres Metro Jakarta Selatan telah bertemu dengan lima siswi yang menjadi korban aksi cabul seorang pria itu.
Namun, Mariana mengaku belum bisa menjelaskan kondisi psikologis para korban setelah mengalami kejadian tak mengenakkan itu.
"Kalau untuk kondisi siswinya kan yang bisa memberikan (penjelasan) ini (keadaan) bukan saya, nanti psikolognya," ucap Mariana.
Mariana mengatakan, kelima korban hingga pihak sekolah sejauh ini belum melaporkan aksi ekshibisionisme tersebut.
"Saya lebih ke penanganan korbannya. Itu (melapor) kan hak korban. Kami lebih kepada penanganan korbannya saja," kata Mariana.
Salah satu siswi yang menjadi korban, K, menjelaskan bahwa peristiwa yang dialaminya itu terjadi pada Selasa (6/9/2022) pukul 13.51 WIB.
Saat itu, pelaku datang dan memosisikan diri di belakang K dan empat temannya. Pelaku kemudian menunjukkan gerak-gerik mencurigakan.
"Dia kayak lihat-lihat motor sambil melirik-lirik ke arah kami berkali-kali," kata K.
Mulanya K dan temannya tak berpikir negatif mengenai gerak-gerik pelaku. Namun, pelaku saat itu mengangkat sarung yang dikenakannya.
"Dia seperti menaikkan sarungnya gitu, lalu semakin lama makin menunjukkan kelaminnya gitu," ujar K.
K mengaku sempat merekam aksi pelaku dengan kamera ponsel sebagai barang bukti apabila terjadi hal yang tak diinginkan.
"Aku sama teman malah videoin, soalnya dari awal udah curiga gitu. Kalau misal ada apa-apa, jadi punya bukti gitu," kata K.
Saat itu pelaku disebut melakukan masturbasi hingga membuat K dan teman-temannya ketakutan dan melarikan diri.
"Dia langsung gitu-gituin (masturbasi) kelamin dia sampai keluar putih-putih gitu. Habis itu aku sama teman-teman aku lari karena risih," kata K.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/09/13/12264251/polisi-berikan-trauma-healing-ke-5-siswi-korban-ekshibisionisme-di-pasar