Bertemu dengan Manajemen Gojek, 5 Tuntutan Sopir Gocar Ditolak

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah sopir taksi online Gocar menggelar pertemuan dengan manajemen Gojek selaku aplikator di Lapangan Blok S, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (16/9/2022) siang.

Pertemuan itu dilangsungkan guna membahas beberapa tuntutan yang sebelumnya telah disuarakan sopir Gocar saat menggelar unjuk rasa di kawasan Blok M pada Senin (12/9/2022).

Namun, hasil pertemuan antara sopir Gocar yang mengatasnamakan Driver Online (Drone) dan Gojek untuk membahas lima tuntutan itu tidak ada titik kesepakatan.

"Tidak. Hari ini tidak ada satupun kesepakatan sebagaimana yang sudah dalam pertemuan sebelumnya," ujar Abe Hedi selaku inisiator Drone, usai pertemuan dengan manajemen Gojek dikawasan Blok M.

Padahal, kata Abe, sejumlah sopir Gocar yang datang dalam pertemuan ini telah menanti keputusan manajemen Gojek soal lima tuntutan yang disuarakan.

"Semula adalah mendengarkan keputusan apa yang menjadi tuntutan kami ini diterima atau tidak, disetujui atau tidak, namun demikian manajemen Gojek yang hadir pada saat ini hanya menjelaskan perihal sistem dan teori yang mereka bentuk sendiri," kata Abe.

Untuk diketahui, ada lima tuntutan yang disuarakan oleh para sopir taksi online Gocar kepada manajemen Gojek selaku aplikator dalam demonstrasi, Senin.

Pertama, pihak Gojek selaku aplikator bisa menyesuaikan tarif kepada driver seiring kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Kedua, aplikator juga diminta potongan komisi terhadap driver taksi online diperkecil dari yang sebelumnya disebut sebesar 20 persen.

Ketiga, Gojek juga dituntut dan diminta untuk memisahkan aplikasi lokal dengan taksi konvensional.

Keempat, pihak Gojek diminta untuk merevisi perjanjian kemitraan yang adil dan melibatkan seluruh sopir taksi online.

Kelima, Gojek diminta untuk stop membuka penerima mitra baru.