Salin Artikel

Cerita Srikandi Damkar Depok soal Semangat Pantang Tolak Laporan: Ada yang Serangan Jantung, Teleponnya ke Kami...

DEPOK, KOMPAS.com - Tessy Haryati adalah srikandi dari Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok. Dia bukan pemadam kebakaran biasa melainkan adalah kepala seksi operasional penyelamatan di dinas tersebut selama lebih kurang tujuh tahun.

Tesy pun berbagi pengalaman unik yang pernah dia alami selama menjadi srikandi. Kata dia, banyak orang-orang yang menghubungi damkar untuk persoalan di luar tupoksi mereka. 

"Di sini ada yang sakit jantung, kena serangan jantung nih, teleponnya ke sini. Kita sampai bingung kenapa bapaknya enggak nelpon 119, tapi kan nggak bisa disalahin," tutur Tessy.

Meskipun tidak mempunyai kapasitas atau keahlian yang dibutuhkan, Tessy tetap membantu untuk menghubungi pihak 119. Dia mengatakan bahwa Damkar sudah seperti operator.

Tidak hanya itu, Tessy juga pernah menangani kasus unik lain seperti kunci yang masuk septic tank hingga ATM masuk gorong-gorong.

Respons 15 menit

Meski demikian, Tessy tidak pernah menolak laporan yang masuk pada tiap deringan telepon di Damkar.

Perkara Damkar bisa mengatasinya atau tidak, yang terpenting mereka merespons dan datang terlebih dahulu.


"Target kinerja dinas kami, respons time 15 menit. Jadi mau ada pelayanan itu apa aja, respons time 15 menit. Itu dulu dikerjain karena masuk laporan kita. Perkara nanti kita bisa apa enggak nyelesaiin pokoknya direspons dulu 15 menit," lanjut Tessy.

Menurut Tessy, itu sebabnya tingkat kepuasaan masyarakat kepada Damkar bisa mencapai 87 persen dibandingkan dengan badan penyelamatan yang lain. Selain karena cepat merespons, meminta pelayanan Damkar juga mudah. Hanya dengan mengirimkan video sepuluh detik dan berbagai lokasi peristiwa ke nomor Whatsapp Damkar Depok.

Ikut padamkan kebakaran Gudang JNE

Tessy merupakan salah satu damkar yang turut berjibaku memadamkan api pada kebakaran Gudang JNE beberapa waktu lalu. Dia sempat membuat video laporan situasi saat proses pemadaman masih berlangsung. 

"Kondisi terakhir seperti ini. Sudah terkendali, tinggal beberapa titik, memang menunggu air suply," ujar Tessy. 

Tessy menunjukkan kondisi gedung yang sudah hangus dan dipenuhi asap tebal. Dia juga memberi instruksi kepada pemadam kebakaran lain yang sedang memegang selang air besar. 

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/09/17/07000001/cerita-srikandi-damkar-depok-soal-semangat-pantang-tolak-laporan--ada

Terkini Lainnya

Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke