JAKARTA, KOMPAS.com - Muhammad Singgih Adika, putra Jaksa Agung Muda Intelijen (Jamintel) Kejaksaan Agung Amir Yanto, menjadi korban kecelakaan ruas Tol Pejagan (Brebes)-Pemalang, Jawa Tengah, Minggu (18/9/2022) siang.
Kakak ipar Singgih, Aldi (28) mengatakan bahwa saat itu korban sedang menuju Surakarta, Jawa Tengah.
"Rencananya dia (Singgih) itu cuma antar barang, koordinasi sama orang Solo itu. Selasa itu rencananya balik lagi, cuma mau ngurusin bisnisnya saja," kata Aldi saat ditemui di rumah duka, Cipayung, Jakarta Timur, Senin (19/9/2022).
Aldi mengatakan Singgih sempat kuliah di Surakarta, lulus, kemudian menetap di sana.
"Memang adik mandiri, dia pengin usaha kecil-kecilan, coffee shop, biasalah anak muda," kata Aldi.
"Saya ditelepon oleh kepolisian pakai ponsel almarhum," ucap Aldi.
Jenazah Singgih dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur, pada Senin (19/9/2022), sekira pukul 10.00 WIB.
"Pada kesempatan ini sebagai ayah dari almarhum ananda Muhammad Singgih Adika mengucapkan terima kasih kepada bapak ibu sekalian yang telah berkenan takziah dan mengantarkan jenazah ke kubur," kata Amir Yanto kepada wartawan di lokasi.
Penanggung Jawab Jasa Raharja Samsat Tanjung Brebes Yudho Tigo mengatakan, mendiang menggunakan Honda Civic warna Silver bernomor polisi AG 1870 ME.
Diberitakan sebelumnya, seorang tewas dan 19 orang mengalami luka-luka dalam kecelakaan beruntun yang melibatkan delapan kendaraan di KM 253 ruas Tol Pejagan-Pemalang, Jateng, Minggu (18/9/2022) siang.
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah Komisaris Besar Iqbal Alqudusy mengatakan kecelakaan beruntun akibat asap tebal dari pembakaran ilalang di pinggiran tol.
"Asap akibat pembakaran itu menyebabkan jalan menjadi gelap sehingga terjadi kecelakaan beruntun," kata Iqbal, Minggu kemarin.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/09/19/20361291/anak-jamintel-kejagung-tewas-dalam-kecelakaan-tol-pejagan-brebes-pemalang