Salin Artikel

Shopee PHK Karyawan, Kurir Pesimistis Upahnya Bisa Kembali Naik

JAKARTA, KOMPAS.com - Kurir Shopee Xpress yang dalam beberapa hari terakhir melakukan aksi protes terkait penghilangan insentif sudah pesimistis upah mereka bisa kembali naik. 

Sebab, baru-baru ini Shopee juga telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap banyak karyawannya.

Eri Adriansyah, salah satu kurir Shopee Xpress yang beroperasi di wilayah Cileungsi, mengaku mendapatkan informasi bahwa keputusan Shopee menghapus insentif sudah final. 

"Saya dapat info katanya udah enggak bisa diganggu gugat keputusan manajemen, sudah final, info dari korlap Bekasi," kata Eri kepada Kompas.com, Selasa (20/9/2022).

Eri pun mengaku akan mundur sebagai kurir Shopee Xpress jika insentif tak dikembalikan seperti semula. 

Sebab, upah kurir tanpa insentif dirasa sangat memberatkan. 

Kurir yang berstatus sebagai mitra selama ini tak mendapatkan gaji bulanan ataupun uang bensin.

Upah kurir untuk di wilayah Cileungsi adalah Rp 2.000 untuk tiap paket yang diantarkan.

Saat insentif masih berlaku, kurir yang bisa mengantarkan 35 paket sehari akan mendapat bonus tambahan sehingga penghasilannya akan mencapai Rp 115.000.

Belakangan, sistem insentif itu dihilangkan sehingga kurir hanya mendapatkan bayaran flat Rp 2.000 per paket yang diantarkan.

Artinya, jika berhasil mengantarkan 35 paket pun, bayaran yang diterima kurir hanya Rp 70.000.

"Dengan uang segitu dan bensin sekarang juga lagi naik, kita bawa pulang apa?" kata Eri.

Hal serupa disampaikan kurir Shopee Xpress lainnya, Anton. 

Ia menyatakan akan terus mogok selama Shopee Xpress tidak mengembalikan insentif untuk kurir. 

"Sangat terasa sekali ya dampaknya. Harga BBM naik, tapi gaji kami malah turun jauh," kata Anton.

Anton mengakui, sejak dihapusnya insentif, pihak Shopee memberikan bantuan operasional Rp 7.050 per hari untuk kurir yang masuk kerja. 

Namun, jumlah itu dirasa masih jauh dari cukup karena harga bensin Pertalite saja saat ini sudah naik menjadi Rp 10.000 per liter.

Anton pun kini pasrah jika akhirnya dikenai sanksi pembekuan akun ataupun pemecatan dari pihak Shopee. 

"Saya komitmen jika harga enggak seperti dulu lagi, saya tidak akan membawa paket," ujarnya. 

Adapun penghilangan insentif itu diinfokan manajemen pada 4 September, sehari setelah kenaikan harga BBM, dan mulai berlaku sejak 13 September.

Sejak saat itu, Eri, Anton bersama rekan-rekannya mulai melakukan mogok kerja dan menyampaikan aksi protes.

Awalnya, protes dan aksi mogok di gudang masing-masing. Namun, karena tak ada tanggapan, aksi protes berlanjut ke kantor pusat Shopee di kawasan SCBD pada Jumat (16/9/2022). 

Alasan Shopee Pangkas Upah Kurir dan PHK Karyawan

Shopee Xpress mengakui adanya penghapusan insentif bagi kurirnya.

Juru Bicara Shopee Xpress menyebut penyesuaian tarif ini dilakukan untuk memperkuat ekosistem layanan.

"Langkah ini perlu dilakukan untuk keberlangsungan operasional jangka
panjang dan tetap menghadirkan lapangan pekerjaan bagi para mitra kami," kata Jubir Shopee dalam keterangan resminya kepada Kompas.com, Sabtu (17/9/2022).

Meskipun melakukan penyesuaian, Shopee mengeklaim skema insentifnya masih kompetitif jika dibandingkan jasa logistik serupa.

"Kami juga telah melakukan sosialisasi perubahan kebijakan terbaru ini dan diterima
dengan baik oleh perwakilan Mitra Kurir Shopee Xpress di berbagai daerah di
Indonesia," ujar Jubir Shopee.

Tak berselang lama, manajemen Shopee menyatakan baru saja melakukan pemecatan karyawan dalam jumlah besar.

Hal ini sebagai bagian dari langkah efisiensi yang dilakukan perusahaan.

Berdasarkan sumber internal Shopee Indonesia, jumlah karyawan yang di-PHK sekitar 3 persen dari total karyawan.

Head of Public Affairs Shopee Indonesia Radynal Nataprawira mengatakan, keputusan melakukan PHK karyawan merupakan langkah terakhir yang harus ditempuh perusahaan setelah menyesuaikan beberapa perubahan kebijakan bisnis.

"Kondisi ekonomi global menuntut kami untuk lebih cepat beradaptasi serta mengevaluasi prioritas bisnis agar bisa menjadi lebih efisien. Ini merupakan sebuah keputusan yang sangat sulit," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (19/9/2022).

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/09/20/14454241/shopee-phk-karyawan-kurir-pesimistis-upahnya-bisa-kembali-naik

Terkini Lainnya

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Megapolitan
4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke