Salin Artikel

Kala Warga Geruduk Balai Kota, Tagih Janji Anies Cabut Pergub Pengurusan Warisan Ahok

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekelompok warga mengatasnamakan Koalisi Rakyat Menolak Penggusuran (KRMP) menggelar aksi demonstrasi di depan Balai Kota DKI Jakarta pada Jumat (30/9/2022).

Massa aksi KRMP menggeruduk Gedung Pusat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menagih janji Gubernur Anies Baswedan mencabut Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Jakarta Nomor 207 Tahun 2016 tentang Penertiban Pemakaian/Penguasaan Tanah Tanpa Izin.

Sebab, beleid warisan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok itu dianggap telah melegitimasi penggusuran paksa dengan menggunakan kekerasan dari aparat.

Pantauan Kompas.com di lokasi, ratusan massa mulai mendatangi gedung Balai Kota DKI pada Jumat siang sekitar pukul 14.39 WIB.

Setelah beberapa jam berorasi dan menyampaikan aspirasi, massa aksi pun berusaha mendobrak pagar Balai Kota pada pukul 17.10 WIB.

Tuntut bertemu Anies

Aksi saling dorong pun sempat terjadi antara massa aksi dengan petugas kepolisian dan Satpol PP yang berjaga di balik gerbang masuk Balai Kota DKI Jakarta.

Massa aksi berusaha merangsek masuk karena Ingin bertemu langsung dengan Anies dan menagih janji untuk mencabut Pergub terkait penggusuran yang pernah disampaikannya.

"Pak, buka, Pak pintunya," teriak salah satu demonstran.

"Kami bertahan di sini. Pak Anies (Gubernur DKI Jakarta) temuilah wargamu. Diskusi dengan kami. Cabut Pergub (DKI Jakarta Nomor 207 Tahun 2016)," ucap salah satu orator.

Mengetahui hal itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria akhirnya keluar dari kantornya dan menemui massa aksi di depan Balai Kota DKI Jakarta.

Riza temui massa aksi dari balik pagar

Riza bersama jajarannya tampak berjalan ke arah massa aksi yang berada di area luar Balai Kota pada pukul 17.28 WIB.

Sejumlah petugas kepolisian dan Satpol PP pun langsung bersiaga mengawal sang Wakil Gubernur DKI Jakarta itu.

Namun, Riza dan jajaran ternyata tidak keluar dari area Balai Kota DKI Jakarta saat menemui massa aksi.

Dia hanya berbicara dari balik pagar yang memisahkannya dengan para pengunjuk rasa.

"Pak Gubernur tidak di tempat. Nanti akan saya sampaikan," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria saat menemui demonstran, Jumat (30/9/2022).

Tampak Riza berbincang dengan perwakilan warga dan dan mendengarkan poin-poin yang disuarakan balik pagar massa aksi di balik pagar pembatas.

Pastikan pergub dicabut sebelum lengser

Dalam pertemuan yang dibatasi oleh pagar itu, Riza pun berjanji bahwa Pergub terkait penggusuran yang dikeluhkan oleh warga akan segera dicabut, sebelum masa jabatan dia dan Anies selesai pada 16 Oktober 2022.

"Tadi sudah saya sampaikan, insya Allah sebelum 16 Oktober, pergubnya sudah dicabut," ujar Riza di hadapan demonstran.

Dia juga mengatakan akan menindaklanjuti usulan pembahasan Pergub terkait peta jalan reforma agraria di DKI Jakarta bersama warga.

"Jadi nanti kami sampaikan apa yang menjadi pesan dan harapan teman-teman.

Setelah ditemui oleh Riza, massa aksi KRMP yang kecewa karena gagal bertemu dengan Anies pun akhirnya membubarkan diri pada pukul 18.00 WIB.

Proses di Kemendagri

Adapun Anies sebelumnya memang pernah berjanji untuk mencabut pergub penggusuran peninggalan pendahulunya itu. 

Namun, menjelang akhir jabatan Anies, janji itu belum terealisasi. 

Terbaru, Anies mengatakan bahwa pencabutan Pergub Nomor 207 Tahun 2016 itu sedang diproses di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

"Saya kemarin bilang, (progres pencabutan pergub) harusnya sudah (di Kemendagri)," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (29/8/2022).

Anies mengaku bakal kembali memeriksa proses pencabutan pergub itu.

"Kami sudah bahas itu beberapa bulan lalu, sebelum Lebaran (2022). Nanti coba saya cek mandeknya di mana ya," tutur dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/10/01/10042111/kala-warga-geruduk-balai-kota-tagih-janji-anies-cabut-pergub-pengurusan

Terkini Lainnya

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke