Hal ini diceritakan Udin saat menghadiri kegiatan apresiasi kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sekaligus pelapasan masa jabatannya sebagai gubernur di Kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, Minggu (9/10/2022) malam.
Udin mulanya mengapresiasi Anies Baswedan karena ia tak lagi dikejar oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
"Selama Bapak Anies menjabat Gubernur DKI, kami sebagai pengayuh becak Jakarta merasa tenang, aman, tidak diuber-uber lagi oleh Satpol PP," ujarnya di hadapan Anies.
"Mau makan siang, (becak) taruh di warteg juga tidak digaruk (disita)," katanya lagi.
Udin melanjutkan, perbedaan sikap Satpol PP DKI sangat berbeda saat Sutiyoso menjabat sebagai Gubernur DKI.
Menurut Udin, Satpol PP DKI era Sutiyoso kerap menyita becaknya.
"Tapi waktu zamannya Sutiyoso (menjabat), becak udah diumpetin ke kali, juga masih digaruk," katanya.
Udin juga menyatakan, Satpol PP DKI era Ahok menjabat juga kerap menyita becaknya. Meskipun, becaknya telah dikunci.
"Zaman Ahok (menjabat) apalagi, becak ditaruh (dan) digembok, (tetap) digaruk. Gemboknya dibongkar," ujarnya.
Udin juga berharap bahwa gubernur yang menggantikan Anies juga bisa memerhatikan nasib rakyat kecil.
"Mungkin sesudahnya Pak Anies lengser, mungkin ada yang memerhatikan lagi nasib seperti saya pengayuh becak," katanya penuh harap.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/10/09/23123041/saat-tukang-becak-kenang-masa-pahit-cari-nafkah-di-era-sutiyoso-dan-ahok