Salin Artikel

Jalan Margonda Depok Banjir, Warga: Di Mana-mana jadi Kena Macet

DEPOK, KOMPAS.com - Banjir di Jalan Margonda Raya, Kota Depok, pada Sabtu (15/10/2022) sore menyebabkan arus lalu lintas macet.

Pasalnya, dua ruas di Jalan Margonda Raya arah Depok maupun sebaliknya juga terendam banjir.

Salah seorang pengemudi mobil bernama Dea mengatakan titik kemacetan bermula dari KFC Lenteng Agung menuju arah Depok.

Dia yang hendak pulang menuju kediamannya di daerah Baktijaya, Depok, terpaksa memilih jalur alternatif untuk menghindari kemacetan di Jalan Margonda Raya.

"Mau pulang ke rumah gue di Depok, di Bakti Jaya di sampingnya Juanda. Cuman liat maps warnanya merah semua di sepanjang Jalan Margonda. Terus ya sudah dari arah Lenteng Agung, lewat Jalan Kelapa Dua," kata Dea saat dihubungi Kompas.com, Sabtu.

Kata Dea, lalu lintas masih normal ketika dia melewati Jalan Akses UI menuju Jalan Rumah Tahanan Militer (RTM), Kelapa Dua.

Namun, rupanya titik kemacetan kembali terjadi dari Jalan RTM hingga menuju arah Jalan Juanda. Dia mengaku menghabiskan waktu lebih dari satu jam untuk melewati jalan itu.

"Stuck-nya lagi pas di depan RTM sudah mulai macet. Sampai baru mulai loose-nya lagi enggak macet sama sekali setelah Gema Insan masih lurus lagi menjelang arah keluar jalan Juanda. Di situ baru kosong," ujar Dea.

Dea membandingkan, waktu perjalanan dari kediamannya menuju Srengseng Sawah hanya menempuh waktu 20 menit.

Kini, dia harus menempuh waktu dua jam untuk pulang imbas hujan lebat yang menyebabkan banjir dan macet.

"Waduh itu gua rasa, sudah kayak dari Srengseng Sawah, Jagakarsa sampai Depok itu tadi pagi gua berangkat cuman 20 menit. Ini pulang ada kali 2 jam," ujar Dea.

Dikatakan Dea, kemacetan itu imbas dari genangan banjir yang menggenangi Jalan Raya Margonda. Sehingga, Jalan RTM menuju Kelapa Dua menjadi jalur alternatif bagi pengendara lain.

"Lama banget, terus makanya tadi langsung ngecek di (akun Instagram) Depok24jam, ternyata Margonda sudah kayak genangan, sudah kolam di depan KFC. Terus makin lama makin rame mobil dari arah sebaliknya. Akhirnya macet di depan Gema Insani," ujar dia.

Dea menambahkan, lalu lintas kembali normal usai melewati Jalan RTM menuju Jalan Juanda.

"Pas sudah berhasil keluar dari Jalan RTM. Gue lewatin Juanda, tuh lancar jaya enggak ada mobil. Bayangin, sama sekali. Berarti kan pada stuck semua di Margonda," tutur dia.

Perempuan kelahiran Depok itu menyebutkan, Jalan Raya Margonda atau tepatnya di depan KFC Margonda, memang langganan banjir usai diguyur hujan lebat.

Terlebih, pembangunan trotoar yang saat ini tengah dikerjakan berdampak saluran drainase yang kurang berfungsi.

"Di depan KFC tuh dari dulu, dari zamannya sudah mulai banyak pembangunan di Margonda. Itu tuh depan KFC banjir terus kalau hujan deras, apalagi situasi kayak gini, Margonda trotoarnya lagi dihancurin, becek kan jadinya ya," imbuh dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/10/15/21311231/jalan-margonda-depok-banjir-warga-di-mana-mana-jadi-kena-macet

Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke