Salin Artikel

Keluarga Korban Sebut Tak Ada Kegiatan ke Curug dalam Surat Izin LDKS SMP-IT Al Hikmah Depok

DEPOK, KOMPAS.com - Andhika, paman Andini Azzahra Putri menyebutkan, tak ada agenda ke Curug dalam surat izin yang diberikan ke orangtua wali terkait kegiatan latihan dasar kepemimpinan siswa (LKDS) SMP-IT Al Hikmah.

Bahkan, surat izin tersebut juga menyatakan bahwa lokasi LDKS itu berada di Sentul Selatan, bukan di Cisarua, Kabupaten Bogor.

"Ada surat izin, dalam kertas lembaran dengan biaya Rp 450.000 untuk mengikuti LDKS selama dua hari, tapi tak tertulis ke curug. Saya tahunya di Sentul Selatan, tapi saya kaget begitu kejadian kok di Cisarua," kata Andhika kepada wartawan, Senin (17/10/2022).

Apabila dalam surat itu menyatakan bahwa kegiatan LDKS dilaksanakan di Cisarua, kata Andhika, pihak keluarga pasti tak mengizinkan Andini mengikuti kegiatan tersebut.

Pasalnya, Andini mempunyai penyakit asma yang dikhawatirkan sewaktu-waktu bakal kambuh.

"Almarhum ini punya sakit asma, enggak mungkin kami ngizinin kalau di Cisarua, karena kan di sana dingin dan kami juga enggak mau ngambil risiko," ujar dia.

Selain itu, Andhika mengungkapkan bahwa berdasarkan keterangan marketing camp, kegiatan yang berlangsung di Curug itu merupakan di luar agenda LDKS.

"Kalau saya dengar dari marketing camp langsung, ke sana (Curug) itu enggak ada. Jadi hanya nginap, makan. Ke Curug itu di luar dari kontrak," ujar dia.

Adapun jasad Andini ditemukan pada hari keenam pencarian atau tepatnya pada Senin ini pukul 10.30 WIB.

Jarak antara lokasi kejadian dengan tempat ditemukannya jasad Andini sekitar 6 kilometer.

Koordinator Penanggulangan Bencana Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Depok Ari Prasetyo menyebutkan, jasad Andini ditemukan tersangkut di bebatuan sungai.

"Korban ditemukan di belakang Desa Batulayang atau radius tidak jauh dari TKP, korban tersangkut di batu-batuan," kata Ari saat dikonfirmasi, Senin.

Setelah ditemukan, jasad Andini langsung dibawa ke RSUD Ciawi, sebelum kemudian dibawa ke rumah duka di Depok.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/10/17/20204671/keluarga-korban-sebut-tak-ada-kegiatan-ke-curug-dalam-surat-izin-ldks-smp

Terkini Lainnya

Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Megapolitan
Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Megapolitan
Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Megapolitan
Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Megapolitan
Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Megapolitan
Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Megapolitan
Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Megapolitan
Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Megapolitan
Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal 'Study Tour', Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal "Study Tour", Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Megapolitan
Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Megapolitan
KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

Megapolitan
Mau Bikin 'Pulau Sampah', Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Mau Bikin "Pulau Sampah", Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Megapolitan
Polri Gerebek Gudang Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster di Bogor

Polri Gerebek Gudang Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster di Bogor

Megapolitan
Walkot Jaksel: Warga Rawajati yang Terdampak Normalisasi Ciliwung Tidak Ada yang Protes

Walkot Jaksel: Warga Rawajati yang Terdampak Normalisasi Ciliwung Tidak Ada yang Protes

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke