Salin Artikel

Keriuhan Sidang Perdana Ferdy Sambo, Ada Karangan Bunga hingga Keributan Warga

Sejumlah personel aparat dari kepolisian hingga TNI telah berkumpul dan beberapa orang berlalu lalang keluar masuk gerbang PN Jakarta Selatan.

Personel polisi dan TNI pada Senin pagi itu hendak mengamankan sidang kasus pembunuhan berencana Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J dengan terdakwa Ferdy Sambo dan istrinya, Putri Candrawathi, serta dua orang lain, yakni Ricky Rizal dan Kuat Maruf.

Karangan bunga dukungan

Penampakan berbeda juga terlihat di depan Gedung PN Jakarta Selatan pada Senin pagi. Ada tiga karangan bunga yang tersandar di dinding gedung.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, ketiga karangan bunga itu memiliki tulisan berbeda-beda, tetapi bernada sama yakni seperti bentuk dukungan.

"Hakim & jaksa saking cintanya kami akan penegakan hukum, kita kirim bunga nih, tandanya kita monitor sidang kasus Brigadir J," demikian tulisan pada salah satu karangan bunga yang dikirim warga mengatasnamakan "rakyat yang cinta keadilan dan penegakan hukum".

Karangan bunga itu menarik perhatian masyarakat yang melintasi depan Gedung PN Jakarta Selatan. Sesekali masyarakat mengabadikan karangan bunga dan situasi PN Jakarta Selatan.

3 terdakwa datang lebih awal

Di balik dinding Gedung PN Jakarta Selatan yang disandari karangan bunga, tampak sejumlah personel Polri membuat barisan di antara gerbang keluar dari halaman dan pintu masuk para tahanan.

Mereka mengamankan kedatangan para terdakwa.

Pada Senin pukul 08.30 WIB, tampak Putri Candrawathi telah hadir di PN Jakarta Selatan. Putri tiba menggunakan mobil Toyota Innova berwarna hitam milik Kejaksaan.

Putri menjadi terdakwa yang pertama datang. Beberapa menit kemudian, terdakwa Ricky Rizal dan Kuat Maruf juga tiba di PN Jakarta Selatan.

Namun, Putri dan terdakwa Ricky Rizal serta Kuat Maruf menumpang kendaraan berbeda. Ricky dan Kuat datang ke PN Jakarta Selatan menggunakan mobil tahanan.

Ketiga terdakwa yang datang lebih awal dari Sambo tampak mengenakan rompi tahanan dan kedua tangan diborgol. Mereka dibawa oleh petugas ke ruang tahanan PN Jakarta Selatan sebelum menjalani sidang.

Sambo dibawa dengan mobil taktis

Berselang hampir satu jam dari kedatangan ketiga terdakwa, Sambo tiba di PN Jakarta Selatan. Sambo tiba sekitar pukul 09.10 WIB, menggunakan mobil taktis milik Korps Brigadir Mobile (Brimob).

Setidaknya ada dua mobil taktis, satu mobil pengawalan, dan kendaraan tahanan dari Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan yang turut mengantarkan Ferdy Sambo ke PN Jakarta Selatan.

Sambo tampak mengenakan baju batik berwarna coklat dibalut rompi tahanan berwarna merah milik Kejaksaan.

Sambo lalu dibawa ke ruang tahanan dengan pengawalan ketat petugas kepolisian. Tak lama kemudian, tampak ia keluar dari ruang tahanan PN Jakarta Selatan untuk menjalani sidang.

Tampak sejumlah petugas berjaga ketat saat Sambo dibawa ke ruang sidang utama. Awak media hanya diperkenankan mengabadikan atau mengambil foto dari jarak jauh.

Terlihat kedua tangan Sambo diborgol. Selain itu, Sambo tampak membawa buku berwarna hitam.

Sambo juga membawa berkas dengan cover belakang warna merah dan cover depan berlogo Kejaksaan. Tampaknya berkas tersebut merupakan dakwaan terhadap Sambo.

Sidang perdana kasus kematian Brigadir J di PN Jakarta Selatan kemudian dimulai sekitar pukul 10.00 WIB. Sambo merupakan terdakwa yang pertama menjalani sidang.

Kedatangan massa Pemuda Batak

Belum lama sidang dimulai, sejumlah orang dari kelompok Pemuda Batak Bersatu (PBB) mendatangi PN Jakarta Selatan. Mereka kemudian berkumpul di gerbang masuk.

Massa bermaksud mengawal sidang kasus pembunuhan Brigadir J.

"Kami mengikuti sidang Brigadir J. Dukungan saja. Harapan hakim menghukum sesuai dengan perilaku yang dilakukan (terdakwa)," kata Ketua DPC PBB Jakarta Timur Hiras Silitonga.

Massa kelompok Pemuda Batak Bersatu yang berkumpul di gerbang masuk PN Jakarta Selatan tampak mendesak masuk ke dalam.

Sementara itu, sejumlah orang lainnya terlihat bernegosiasi dengan petugas kepolisian yang berjaga di balik gerbang masuk PN Jakarta Selatan.

Tak lama, beberapa orang perwakilan massa aksi dari kelompok Pemuda Batak Bersatu dipersilakan masuk ke dalam PN Jakarta Selatan.

Mereka kemudian menyaksikan persidangan dari layar yang disediakan di halaman PN Jakarta Selatan.

"Semoga hakim kita ikhlas dan tulus sesuai dengan perilaku yang dilakukan si pelaku, hukum bisa diterima," ucap Hiras.

Hiras berharap agar para terdakwa dihukum dengan sesuai dengan perilaku mereka yang diduga telah membunuh Brigadir J.

"Iya, sesuai perilaku dia yang dia diterima hukumnya. Tapi tentu hakim yang menentukan," ucap Hiras.

Diwarnai keributan

Di tengah persidangan yang sedang berjalan, kericuhan terjadi di halaman PN Jakarta Selatan, Senin siang. Kericuhan itu kemudian bergeser ke depan PN Jakarta Selatan.

Kericuhan itu terjadi antara seorang pria berbaju hitam dan kelompok Pemuda Batak Bersatu (PBB).

Salah satu anggota massa dari kelompok PBB menyebutkan bahwa pria yang mengenakan baju berwarna hitam itu merupakan penyusup.

"Dia penyusup. Dia teriak-teriak mencemarkan nama baik Pemuda Batak Bersatu. Dia bukan anggota Pemuda Batak Bersatu," kata salah satu anggota PBB.

Pria tersebut telah diamankan polisi dan dibawa menggunakan mobil patroli. Keributan tersebut tak mengganggu jalannya persidangan yang sudah dimulai sejak pukul 10.00 WIB.

Persidangan tetap berjalan. Jaksa Penuntut Umum (JPU) membacakan dakwaan bagi Ferdy Sambo lalu Putri, Ricky Rizal, dan terakhir Kuat Maruf. Persidangan selesai sekitar pukul 22.30 WIB.

Sidang kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J dilanjutkan pada Selasa ini. Persidangan kali ini dengan menghadirkan terdakwa Richard Eliezer atau Bharada E.

Sidang digelar terpisah karena Bharada E menjadi justice collaborator atau saksi pelaku yang bekerja sama dengan penegak hukum.

Persidangan dijadwalkan akan berlangsung sekitar pukul 10.00 WIB.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/10/18/08285121/keriuhan-sidang-perdana-ferdy-sambo-ada-karangan-bunga-hingga-keributan

Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke