JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya menemui sejumlah kendala untuk memeriksa Irjen Teddy Minahasa sebagai tersangka kasus tindak pidana peredaran narkoba.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan pemeriksaan perdana terhadap Teddy yang sempat beberapa kali tertunda akhirnya dapat dilakukan pada Selasa (18/10/2022).
"Penyidik Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya sudah melakukan pemeriksaan terhadap yang bersangkutan, walaupun pemeriksaan ini belum tuntas," ujar Zulpan kepada wartawan, Rabu (19/10/2022).
Dalam prosesnya, pemeriksaan terkait tindak pidana narkoba tersebut terkendala masalah pengajuan kuasa hukum hingga kondisi kesehatan yang dikeluhkan oleh Teddy selaku tersangka.
"Karena ada beberapa kendala baik dari permintaan pengacara termasuk juga adanya alasan kesehatan. Kemarin sudah sempat dilakukan pengobatan dan bisa dilanjutkan pemeriksaan," kata Zulpan.
Selanjutnya, penyidik akan segera menjadwalkan kembali pemeriksaan lanjutan terhadap Teddy.
Pemeriksaan itu rencananya akan tetap berlangsung di Mabes Polri karena Teddy masih ditahan oleh Divisi Propam Mabes Polri terkait dugaan pelanggaran etik dan profesi.
"Akan diagendakan lagi pemeriksaan oleh penyidik Polda Metro Jaya. Yang jelas bahwa penyidik Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya bekerja sesuai dengan fakta hukum," pungkas Zulpan.
Diberikan sebelumnya, Irjen Teddy Minahasa ditangkap terkait dugaan kasus narkoba. Dia pun telah dipatsus atas dugaan pelanggaran etik dan profesi, serta tindak pidana yang dilakukannya.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, pengungkapan keterlibatan Teddy Minahasa dalam kasus peredaran narkoba terungkap dari penyelidikan penyidik Polda Metro Jaya.
Dalam proses penyelidikan, Polda Metro Jaya mengungkap jaringan pengedar narkoba dan menangkap tiga warga sipil.
Setelah itu, penyidik Polda Metro Jaya melakukan pengembangan dan ternyata menemukan keterlibatan dua polisi lain.
Pengembangan penyelidikan pun terus dilakukan sampai akhirnya penyidik menemukan keterlibatan oknum anggota polri berpangkat AKBP, mantan Kapolres Bukittinggi, hingga Irjen Pol Teddy Minahasa.
Sigit pun meminta Kadiv Propam Irjen Syahardiantono untuk menjemput Irjen TM untuk diperiksa. Saat ini Irjen Teddy Minahasa masih berada di Patsus Propam.
Polda Metro Jaya kemudian menetapkan 11 orang sebagai tersangka kasus dugaan peredaran narkoba jenis sabu-sabu. Satu di antara adalah Teddy Minahasa.
Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Mukti Juharsa mengatakan, penetapan tersangka Teddy dilakukan setelah penyidik memeriksa dia sebagai saksi pada Kamis (13/10/2022).
Setelah pemeriksaan tersebut, penyidik langsung melakukan gelar perkara pada Jumat pagi.
Dari sana, diputuskan status Teddy sebagai tersangka dalam kasus peredaran narkoba jenis sabu.
"Dan tadi pagi kami telah melakukan gelar perkara dan menetapkan TM sebagai tersangka," kata Mukti.
Teddy dijerat dengan Pasal 114 Ayat 2 subsider Pasal 112 Ayat 2, juncto Pasal 132 Ayat 1, juncto Pasal 55 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009.
"Dengan ancaman hukuman maksimal hukuman mati dan hukuman minimal 20 tahun," pungkas dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/10/19/18165441/polda-metro-pemeriksa-teddy-minahasa-terkendala-alasan-kesehatan