JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mencatat peningkatan kasus gagal ginjal akut misterius pada anak akhir-akhir ini.
Sejak awal tahun 2022 hingga Rabu (19/10/2022), Pemprov DKI mencatat 71 kasus gagal ginjal akut pada anak.
Dari 71 anak ini, 40 di antaranya meninggal dunia, sebagaimana disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Widyastuti.
"Tercatat dari rumah sakit di DKI Jakarta yang dilaporkan ke kami, 71 kasus gagal ginjal akut," tuturnya di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) DKI Jakarta, Kamis (20/10/2022).
"(Terdapat) 40 kasus meninggal dunia sejak Januari," sambung dia.
Lebih lanjut, ia mengatakan, sebanyak 85 persen atau setara dengan 60 kasus menimpa bayi di bawah lima tahun (balita).
Kemudian, sebanyak 15 persen atau setara dengan 11 kasus di antara 71 kasus itu terdiri dari anak berusia 5-18 tahun.
Saat ini, ada 16 penderita gangguan ginjal akut yang masih dalam perawatan.
Langkah antisipasi
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes DKI, Dwi Oktavia, meminta masyarakat tetap waspada akan penularan gagal ginjal akut yang masih belum diketahui pasti penyebabnya.
Dwi meminta agar para orangtua melakukan langkah antisipasi untuk menjaga kesehatan anak.
"Kita berusaha untuk keluarga kita, anak kita, penting untuk menjaga kesehatan, cuci tangan sebelum makan atau mengonsumsi makanan dan minuman," ujarnya, sebagaimana dilansir TribunJakarta.com, Jumat (21/10/2022).
"Pilih makanan yang dimasak sempurna, kemudian juga mengurangi jajan, apalagi jajanannya kita tidak yakin kebersihannya," sambungnya.
Bila anak demam, Dwi mengimbau orangtua untuk mengurangi panas anak menggunakan kompres hangat, tidak langsung memberinya obat.
Anak juga harus dipastikan tidak kekurangan cairan.
"Kalau dibutuhkan obat penurunan panas, sebisa mungkin saat ini pilih obat penurun panas dari jenis tablet. Jangan lupa sesuaikan dosis pada anak-anak dengan berat badan dan umur," tuturnya.
Obat sirup tertentu yang mengandung senyawa berbahaya dituding menjadi penyebab timbulnya penyakit gagal ginjal akut pada anak.
Dugaan ini bermula ketika ada kasus serupa di Gambia. Di negara itu, puluhan anak meninggal dunia karena gagal ginjal usai mengonsumsi obat parasetamol sirup buatan Maiden Pharmaceutical Ltd, India.
Kementerian Kesehatan Indonesia pun kemudian menginstruksikan tenaga medis untuk tidak meresepkan sirup kepada pasien.
Semua apotek juga tidak boleh menjual secara bebas obat berbentuk cair.
Pembatasan ini dilakukan hingga ada pengumuman resmi selanjutnya dari pemerintah.
(Kompas.com: Muhammad Naufal, Fika Nurul Ulya/ TribunJakarta.com: Dionisius Arya Bima Suci)
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/10/21/15324601/kasus-gagal-ginjal-akut-melonjak-di-jakarta-ini-langkah-antisipasi-yang